Profil Natalius Pigai: Aktivis HAM Kritis Asal Papua yang Dipanggil Prabowo Subianto, Ini Biodatanya
CILACAP,iNewscilacap.id - Nama Natalius Pigai kembali mencuat setelah ia menjadi salah satu tokoh yang dipanggil oleh Prabowo Subianto pada Senin, 14 Oktober 2024, ke kediamannya di Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan.
Pemanggilan ini membuat banyak pihak berspekulasi bahwa Pigai akan mendapatkan posisi penting dalam Kabinet Prabowo-Gibran . Selain Natalius, sejumlah tokoh politik dan menteri turut hadir, dan mereka semua diundang untuk menduduki jabatan strategis di pemerintahan mendatang.
Meski masih merahasiakan posisi yang mungkin akan ia emban, Natalius Pigai mengungkapkan kesiapannya untuk membantu pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka jika dibutuhkan.
Bukan kali pertama Natalius menjadi perhatian publik, sebab ia dikenal sebagai sosok yang vokal, khususnya dalam menyuarakan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Lantas, siapa sebenarnya Natalius Pigai ? Simak profil lengkapnya berikut ini.
Asal-Usul dan Latar Belakang Natalius Pigai
Natalius Pigai lahir di Paniai, Papua Tengah pada tanggal 25 Desember 1975 , menjadikannya salah satu tokoh yang lahir dan tumbuh dari kawasan timur Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap kebijakan pemerintah, terutama terkait isu-isu yang menyangkut HAM dan kesejahteraan rakyat Papua.
Pigai berasal dari keluarga besar, dengan dua saudara laki-laki bernama Yulius Pigai dan Hengky Pigai . Meski tumbuh di daerah yang jauh dari pusat kekuasaan, Natalius berhasil meniti karier yang gemilang dan menjadi salah satu tokoh penting di bidang HAM.
Pendidikan dan Karier Profesional
Natalius Pigai menempuh pendidikan tingginya di Sekolah Tinggi Pemerintah Masyarakat Desa (STPMD) Yogyakarta, di mana ia mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.I.P.) .
Pendidikan ini menjadi landasan kuat bagi Natalius untuk memahami dinamika politik dan pemerintahan, serta memfokuskan dirinya pada perjuangan hak-hak rakyat, khususnya masyarakat Papua.
Setelah menyelesaikan pendidikan, karier Natalius Pigai di pemerintahan dimulai. Antara tahun 1999-2004 , ia menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi .
Pada periode ini, Natalius mulai menunjukkan perhatiannya terhadap isu-isu sosial, politik, dan tenaga kerja di Indonesia.
Tidak berhenti di situ, Natalius juga aktif di dunia media, di mana ia dipercaya untuk merancang siaran langsung dialog TVRI yang membahas isu-isu politik dan pemerintahan pada 2006-2008 .
Ini menjadi salah satu langkah penting dalam karier Natalius, di mana ia mulai dikenal sebagai tokoh yang berani berbicara terbuka tentang masalah-masalah pemerintahan.
Natalius juga pernah menjadi Konsultan Deputi Pengawasan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias , sebuah lembaga yang bertanggung jawab untuk rehabilitasi daerah yang terkena dampak tsunami.
Selain itu, ia menjadi Tim Asistensi di Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri bersama Prof. Dr. Djohermansyah Johan pada tahun 2010-2012 .
Peran Penting di Komnas HAM
Namun, puncak karier Natalius Pigai yang paling dikenal publik adalah ketika ia menjabat sebagai Anggota Komnas HAM periode 2012-2017 .
Selama lima tahun menjabat di lembaga tersebut, Pigai dikenal sebagai salah satu tokoh yang paling kritis dalam memperjuangkan hak asasi manusia di Indonesia.
Ia tak segan-segan mengkritik pemerintah jika kebijakannya dinilai merugikan hak-hak masyarakat, khususnya di wilayah Papua.
Pigai terus mendorong agar pemerintah memperhatikan lebih serius permasalahan HAM, terutama yang dialami oleh kelompok minoritas dan masyarakat adat.
Ia sering terlibat dalam investigasi dan advokasi kasus-kasus besar yang berkaitan dengan pelanggaran HAM, menjadikannya sosok yang disegani sekaligus kontroversial di mata pemerintah.
Pandangan Politik dan Isu Papua
Sebagai putra asli Papua, Natalius Pigai kerap menyuarakan permasalahan yang dihadapi oleh rakyat di wilayah timur Indonesia.
Ia tak henti-hentinya mengingatkan pemerintah agar lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat Papua dan menghentikan segala bentuk diskriminasi terhadap warga asli. Baginya, Papua bukan hanya soal politik, melainkan tentang hak hidup yang layak dan pengakuan martabat sebagai manusia.
Pigai juga aktif menyuarakan pandangannya di berbagai platform media sosial, terutama di Instagram dengan akun @natalius_pigai .
Melalui platform ini, ia sering mengunggah pandangannya terkait isu-isu nasional, baik terkait hak asasi manusia, kebijakan politik, hingga ketimpangan sosial di Indonesia. Sikap kritis dan keberaniannya menyampaikan pendapat kerap membuat Pigai berada di bawah sorotan media.
Potensi di Kabinet Prabowo-Gibran
Pemanggilan Natalius Pigai oleh Prabowo Subianto menunjukkan bahwa ia memiliki kapasitas besar untuk menduduki posisi strategis dalam pemerintahan mendatang.
Anggaran Makan Bergizi Dipangkas Jadi Rp10.000 per Hari, Prabowo: Disesuaikan Keuangan Negara
Meski belum ada konfirmasi resmi mengenai posisi yang akan diembannya, spekulasi bahwa ia akan ditugaskan di bidang yang berkaitan dengan HAM, kesejahteraan sosial, atau hubungan antarmasyarakat sangat kuat.
Pengalaman panjangnya di Komnas HAM dan pemahaman mendalam tentang persoalan rakyat Papua membuatnya menjadi kandidat yang tepat untuk mengemban tanggung jawab besar di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Banyak pihak yang berharap, jika Natalius masuk kabinet, ia akan membawa perubahan signifikan terutama dalam hal perlindungan HAM dan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk wilayah-wilayah yang selama ini terpinggirkan.
Biodata Natalius Pigai
Nama lengkap : Natalius Pigai
Tempat lahir : Paniai, Papua Tengah
Tanggal lahir : 25 Desember 1975
Umur : 48 tahun
Zodiak : Capricorn
Agama : Katolik
Pekerjaan : Aktivis HAM, Mantan Anggota Komnas HAM
Pendidikan : Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.I.P.) dari STPMD Yogyakarta
Instagram : @natalius_pigai
Kewarganegaraan : Indonesia
Kesimpulan
Natalius Pigai adalah sosok yang tak asing lagi bagi publik Indonesia. Sebagai mantan Anggota Komnas HAM dan aktivis yang vokal, ia terus memperjuangkan hak-hak masyarakat Papua dan berbagai kelompok terpinggirkan di Indonesia.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, pengalaman luas di pemerintahan, serta keberaniannya untuk berbicara jujur, Pigai menjadi salah satu tokoh yang patut diperhitungkan dalam dunia politik nasional.
Pemanggilan oleh Prabowo Subianto semakin memperkuat posisi Natalius sebagai figur penting yang mungkin akan berperan besar di Kabinet Prabowo-Gibran.
Jika ia benar-benar dipercaya memegang posisi strategis, publik menaruh harapan besar bahwa Pigai akan memperjuangkan hak-hak rakyat dengan lebih kuat, dan memberikan kontribusi nyata untuk menciptakan Indonesia yang lebih adil dan merata.