RSCM Resmi Buka Pusat Penyimpanan dan Pengolahan ASI, Solusi Inovatif untuk Kesehatan Bayi

RSCM Resmi Buka Pusat Penyimpanan dan Pengolahan ASI, Solusi Inovatif untuk Kesehatan Bayi

Terkini | bogor.inews.id | Rabu, 18 Desember 2024 - 11:00
share

JAKARTA, iNewsBogor.id – Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta kembali mencatatkan langkah maju dalam dunia kesehatan dengan meresmikan RSCM Breast Milk & Enteral Nutrition (BMEN) Center. Fasilitas ini didedikasikan sebagai pusat penyimpanan dan pengolahan air susu ibu (ASI), bertujuan untuk memastikan bayi, terutama yang lahir prematur atau memiliki kondisi medis khusus, mendapatkan nutrisi terbaik.

Prof. Rinawati, pakar neonatologi yang menjadi motor penggerak hadirnya RSCM BMEN Center, menyoroti pentingnya keberadaan fasilitas ini.

"Setiap tahun, ada sekitar 600 ribu bayi prematur lahir di Indonesia. ASI adalah nutrisi sempurna yang disediakan oleh alam, khususnya bagi bayi-bayi yang lahir dengan kondisi medis rapuh," ujar Prof. Rinawati dalam sambutannya.

Dukungan juga datang dari I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, seorang dokter spesialis anak dari RS Bunda Jakarta. Dokter yang akrab disapa Dokter Tiwi ini menyebutkan bahwa ASI mengandung berbagai faktor bioaktif seperti imunoglobulin, laktoferin, lisozim, dan sitokin yang berperan besar dalam meningkatkan kekebalan tubuh bayi serta melindungi mereka dari infeksi.

Namun, Dokter Tiwi menyoroti kendala yang sering dihadapi para ibu, baik fisik maupun psikologis, yang kerap menghambat proses pemberian ASI.

"Dalam beberapa kasus, ibu menghadapi tantangan yang membuat bayi kehilangan momentum untuk mendapatkan ASI, terutama pada masa awal kelahiran," jelasnya.

 

Karena itulah, edukasi mengenai manfaat ASI donor menjadi hal yang sangat penting. 

"Donor ASI adalah opsi terbaik bagi bayi yang belum bisa mendapatkan ASI dari ibunya. Tantangan budaya, sosial, dan psikologis memang ada, namun demi kepentingan anak, saya yakin semua ibu ingin memberikan yang terbaik," tambah Dokter Tiwi.

Untuk menjamin keamanan ASI donor, RSCM BMEN Center menerapkan standar yang ketat. Pendonor ASI akan menjalani proses skrining untuk penyakit seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C, serta melalui tahap pasteurisasi. Langkah ini memastikan ASI yang diberikan bebas dari virus dan aman bagi bayi penerima.

Dokter Tiwi menekankan pentingnya promosi dan edukasi secara berkelanjutan agar para orang tua memahami keamanan dan manfaat ASI donor.

"Dengan informasi yang tepat, pemberian donor ASI dapat dilakukan tanpa menimbulkan masalah baru, dan bayi yang membutuhkan tetap memperoleh manfaat optimal," pungkasnya.

Hadirnya RSCM BMEN Center menjadi harapan baru bagi para orang tua, khususnya yang memiliki bayi prematur atau dengan kebutuhan medis khusus, untuk memberikan nutrisi terbaik bagi buah hati mereka. Ini merupakan langkah inovatif yang tidak hanya mendukung kesehatan bayi tetapi juga memperkuat kesadaran akan pentingnya ASI dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Topik Menarik