Ilmuwan China Usulkan Bangun Peluncur Magnetik di Bulan, Ini Cara Kerja dan Fungsinya

Ilmuwan China Usulkan Bangun Peluncur Magnetik di Bulan, Ini Cara Kerja dan Fungsinya

Berita Utama | okezone | Rabu, 21 Agustus 2024 - 12:13
share

BEIJING - Ilmuwan China mengusulkan pembangunan peluncur magnetik di Bulan, yang dapat menjadi cara yang hemat biaya untuk mengirimkan sumber daya yang ditambang di permukaan Bulan ke Bumi, menurut laporan media Negeri Tirai Bambu.

Menurut laporan pada Minggu, (18/8/2024), para ilmuwan dari Institut Teknik Satelit Shanghai menyarankan bahwa instalasi levitasi magnetik akan bekerja dengan prinsip yang sama seperti lempar martil dalam atletik, tetapi rotasi dengan kecepatan yang meningkat akan dilakukan sebelum kapsul kargo dikirim ke Bumi.

Para ilmuwan yakin bahwa, karena kondisi lingkungan yang unik di Bulan, seperti vakum tinggi dan gravitasi rendah, muatan dapat dikirim dua kali sehari, dan biaya transportasi tersebut akan menjadi sekira 10 dari biaya metode yang ada.

"Kesiapan teknis sistem ini relatif tinggi. Karena hanya menggunakan listrik dan tidak memerlukan propelan apa pun, skalanya akan relatif kecil dan mudah diimplementasikan," kata para ilmuwan dalam makalah mereka, sebagaimana dilansir Sputnik .

Mereka juga mencatat bahwa tugas utamanya adalah mengekstraksi helium-3 untuk membantu memecahkan masalah krisis energi di Bumi. Proyek ini, menurut pendapat mereka, juga akan berkontribusi pada pengembangan teknologi penambangan luar angkasa, kendaraan peluncur berat, dan kecerdasan buatan.

Sistem peluncuran yang diusulkan akan menggunakan lengan berputar sepanjang 50 meter dan mesin superkonduktor suhu tinggi untuk meluncurkan kapsul dengan sumber daya yang ditambang. Sepuluh menit setelah peluncuran, kecepatan rotasi lengan akan mencapai kecepatan kosmik kedua Bulan sebesar 2,4 kilometer per detik dan sekira seperenam dari kecepatan kosmik kedua Bumi dan menempatkannya pada lintasan yang benar untuk kembali ke Bumi. Sistem ini dirancang untuk bertahan setidaknya 20 tahun, tetapi beratnya sekira 80 ton, jadi sebelum dapat dikirim ke Bulan, perlu menunggu dimulainya pengoperasian wahana peluncur superberat China, kata publikasi tersebut.

Tim yang mengerjakan proyek tersebut menyarankan bahwa itu bisa menjadi bagian dari proyek gabungan Rusia-China yang diusulkan untuk membangun stasiun penelitian di kutub selatan Bulan pada 2035.

Perjanjian antarpemerintah Rusia-Tiongkok tentang pembentukan bersama Stasiun Lunar Ilmiah Internasional (ISLS) ditandatangani pada 25 November 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang meratifikasi perjanjian tersebut pada 12 Juni 2024, dan mulai berlaku pada 18 Juli. Dokumen tersebut diterbitkan pada 25 Juli.

Dokumen tersebut menunjukkan bahwa stasiun tersebut akan dibuat dalam tiga tahap dan akan menerima modul baik di permukaan satelit alami Bumi maupun di orbitnya. Selama tahap ketiga, direncanakan tidak hanya untuk mempelajari dan mengembangkan Bulan, tetapi juga untuk membantu negara lain dalam pendaratan di Bulan. Tanggal pelaksanaan untuk masing-masing tahap belum disebutkan.

Topik Menarik