Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer Selangkah Lagi Jadi Perdana Menteri Inggris

Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer Selangkah Lagi Jadi Perdana Menteri Inggris

Berita Utama | pandeglang.inews.id | Jum'at, 5 Juli 2024 - 11:15
share

LONDON, iNewsPandeglang.id - Pemimpin Partai Buruh, Sir Keir Starmer, hampir pasti akan menjadi perdana menteri Inggris berikutnya. Data exit poll dari hasil pemilu menunjukkan partainya memenangkan mayoritas besar di parlemen.

Sebaliknya, Partai Konservatif pimpinan Rishi Sunak mengalami kekalahan besar. Jika hasil jajak pendapat ini terkonfirmasi, era pemerintahan Konservatif yang telah berlangsung selama 14 tahun berturut-turut akan berakhir.

Partai Buruh yang beraliran kiri-tengah diprediksi meraih 410 dari 650 kursi di House of Commons. Ini menjadi kebalikan dari lima tahun lalu, saat partai tersebut mencatat kinerja terburuk sejak 1935.

"Kepada semua yang telah berkampanye dan memilih kami, terima kasih," tulis Starmer di platform media sosial X, Kamis (4/7/2024).

Partai Sunak diperkirakan hanya meraih 131 kursi, menjadi kinerja terburuk dalam sejarahnya. Para pemilih menghukum Partai Konservatif karena krisis biaya hidup, ketidakstabilan ekonomi, dan pertikaian politik internal yang menyebabkan lima kali pergantian perdana menteri dalam delapan tahun sejak pemungutan suara Brexit pada 2016.

Partai Demokrat Liberal yang berhaluan tengah diperkirakan memperoleh 61 kursi. Sementara partai sayap kanan radikal, Reformasi Inggris, diperkirakan memenangkan 13 kursi.

Exit poll ini menunjukkan perilaku memilih masyarakat Inggris berbeda dengan negara Eropa Barat lainnya yang cenderung konservatif dan nasionalis. Di Prancis, misalnya, partai anti-Islam National Rally pimpinan Marine Le Pen meraih kemenangan bersejarah dalam pemilu putaran pertama pada Minggu (30/6/2024).

Partai Nasional Skotlandia yang pro-kemerdekaan diperkirakan hanya meraih 10 kursi, pencapaian terburuk sejak 2010, setelah kekacauan yang menyebabkan dua pemimpin mundur dalam setahun.

Dalam enam pemilu terakhir di Inggris, hanya satu exit poll yang salah. Pengumuman hasil resmi akan keluar dalam beberapa jam ke depan.

"Jika exit poll ini benar, ini adalah kekalahan bersejarah bagi Partai Konservatif," kata Keiran Pedley, direktur riset Ipsos, lembaga yang melakukan exit poll tersebut, kepada Reuters.

Topik Menarik