Mensos Saifullah Tekankan Pentingnya Data Terpadu dalam Pengentasan Kemiskinan di Indonesia
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Kementerian Sosial (Kemensos) RI menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi antara berbagai lembaga untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia.
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf menjelaskan, koordinasi yang dimaksud melibatkan Kemensos, pemerintah provinsi dan daerah, serta kementerian dan lembaga lainnya.
Saifullah mengungkapkan bahwa langkah pertama yang sedang dilakukan adalah konsolidasi data oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Nantinya, data tersebut menjadi referensi tunggal untuk semua pihak yang terlibat dalam program-program pengentasan kemiskinan.
"Data ini akan menjadi pedoman dalam mengintervensi program bantuan sosial, jaminan sosial, serta rehabilitasi dan pemberdayaan. Program-program ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk gradiasi, yaitu keluar dari ketergantungan pada bantuan sosial dan menjadi mandiri," kata Saifullah usai acara Dialog Gus Mensos Bersama Pilar-Pilar Sosial di Masjid Pusdai Kota Bandung, Rabu (13/11/2024).
Saifullah mengatakan bahwa target jangka panjang untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia adalah mengurangi kemiskinan ekstrem hingga 0 persen dalam waktu dua tahun.
"Dan menurunkan angka kemiskinan umum yang saat ini berada di angka 9 persen, menjadi di bawah 6 persen pada tahun 2029," ujarnya.
Adapun mengenai program bantuan sosial (bansos), kata Saifullah, bahwa pemerintah akan melakukan penyaluran bansos triwulan keempat pada akhir tahun 2024.
"Intervensi yang diberikan akan berdasarkan data yang telah dikonsolidasi, dengan fokus pada penerima manfaat yang tepat sasaran," imbuhnya.
Saifullah menuebut, program bansos ini akan mencakup bantuan tunai yang langsung disalurkan ke rekening penerima manfaat melalui Himbara atau PT Pos, sesuai dengan keputusan yang diambil oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait penundaan penyaluran yang berhubungan dengan Pilkada.
“Bantuan sosial yang akan disalurkan meliputi bantuan pangan, pendidikan, ibu hamil, lansia, dan lainnya. Semua itu akan disesuaikan dengan arahan Mendagri,” ungkapnya.
Salah satu fokus utama Kemensos adalah mendorong para penerima bantuan sosial agar bisa mandiri dan tidak lagi bergantung pada bantuan.
Melalui pendampingan dari kementerian terkait seperti Kementerian Koperasi dan UKM, para penerima manfaat yang sudah mengalami gradiasi akan diarahkan untuk mengakses pemberdayaan, misalnya melalui bantuan modal usaha atau alat produksi, guna meningkatkan kesejahteraan mereka secara jangka panjang.
“Pemberdayaan akan terus dilakukan, termasuk melalui pendampingan. Kami ingin agar masyarakat yang sudah tidak bergantung pada bansos, tetapi mulai beralih ke pemberdayaan ekonomi, seperti usaha mikro dan UMKM,” terangnya.
Pemerintah, melalui sinergi ini, berharap dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Menurutnya, keberhasilan program ini bergantung pada kerja sama yang solid antara kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah serta peran aktif masyarakat dalam proses ini.