Ternyata Banyak Cacing di Pasir Pantai, Berbahayakah bagi Wisatawan?
PANTAI merupakan salah satu destinasi wisata favorit banyak orang. Pasalnya, di sana pengunjung dapat bermain air dan pasir dengan bebas. Namun, tahukah Anda jika di pasir pantai ternyata terdapat banyak cacing ?
Dalam sebuah video TikTok yang diunggah dr. Kevin Mak selaku Medical Doctor memperlihatkan seorang bapak-bapak sedang menyerok pasir pantai .
Di antara pasir tersebut ternyata banyak sekali cacing yang berliuk-liuk. Ternyata hal ini sangat wajar terjadi.
Kevin menjelaskan keberadaan cacing di dalam pasir pantai akibat dari kotoran anjing yang terkontaminasi.
(Foto: TikTok/@drkevinmak)
Kadang-kadang cacing ini memang banyak ditemukan di pantai. Terutama jenis cacing tambang atau disebut juga sebagai hookworm. Nah ini biasanya terjadi karena kotoran anjing yang terkontaminasi oleh telur atau juga larva anjing tersebut, ungkap Kevin Mak, dilansir dari dari akun TikTok-nya @drkevinmak.
Ketika kotoran anjing yang mengandung telur itu masuk ke dalam pasir ditambah dengan kondisi yang lembab dan juga hangat, maka larva tersebut bisa berkembang menjadi cacing dewasa, lanjutnya.
Ternyata keberadaan cacing tersebut harus sangat diwaspadai. Sebab, ketika cacing tersebut terinjak dan bersentuhan langsung dengan kulit, maka mereka langsung masuk ke dalam kulit. Keadaan ini akan membuat kulit menjadi iritasi.
Dia dapat menyebabkan beberapa peradangan pada kulit. Contohnya iritasi, gatal, dan membentuk jalur khas seperti ini (warna merah menjalar seperti cacing berjalan) atau yang disebut dengan cutaneous larva migran, ucap Kevin.
Dirinya pun menyarankan langsung mandi seusai main di pantai dan minum obat cacing secara rutin.
(Foto: TikTok/@drkevinmak)
Hal ini agar cacing tidak berkembang di tubuh serta menyebabkan peradangan dan menimbulkan penyakit lain.
Makanya penting kalau teman-teman, terutama anak-anak setelah main pasir di atau pantai membersihkan badan dan tubuh dengan air mengalir dan juga sabun plus jangan lupa minum anti parasit atau obat cacing setiap 6-12 bulan sekali, tutupnya.
