Mengenal Kesenian Wayang Topeng khas Jawa Timur yang Melegenda

Mengenal Kesenian Wayang Topeng khas Jawa Timur yang Melegenda

Travel | BuddyKu | Rabu, 2 Agustus 2023 - 08:25
share

Dunia pewayangan bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia. Kesenian wayang sudah melekat dan menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia, terlebih bagi masyarakat Pulau Jawa dan sekitarnya.

Wayang yang banyak dikenal masyarakat umumnya dibuat menggunakan kulit kerbau, yang nantinya akan menjadi wayang kulit, atau menggunakan kayu dan bambu, dikenal dengan sebutan wayang golek. Namun, apa jadinya jika wayang terbuat dari manusia?

Di Jawa Timur, terdapat kesenian bernama Wayang Topeng yang diperankan langsung oleh manusia alih-alih menggunakan semacam boneka dalam pementasannya.

Kesenian Wayang Topeng

Mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta sumber lain pada Rabu (2/8/2023), Wayang Topeng adalah salah satu bentuk kesenian tradisional yang dimainkan oleh para seniman menggunakan topeng yang menutupi wajah mereka.

Pertunjukan Wayang Topeng ini biasanya dilengkapi dengan iringan musik gamelan dan tari-tarian. Kesenian ini bukan hanya merupakan pertunjukan budaya belaka, tetapi juga sering digunakan sebagai hiburan dalam berbagai acara, termasuk pernikahan, di mana pertunjukan biasanya berlangsung selama sekitar 20 hingga 30 menit.

Wayang Topeng memiliki perkembangan yang beragam dalam budaya Jawa, baik sebagai pertunjukan ritual maupun sebagai seni pertunjukan. Di Jawa Timur, salah satu jenis Wayang Topeng yang terkenal adalah Wayang Topeng Malang, biasa disebut sebagai Malangan.

Namun, ada juga kesenian Wayang Topeng dari daerah lain seperti Wayang Topeng Jatiduwur dari Jombang atau Wayang Topeng Kedung Panjang dari Pati, Jawa Tengah.

Awalnya, topeng merupakan peniruan wajah leluhur yang telah meninggal dunia, seperti kepala keluarga, marga, kepala suku, atau pangeran-pangeran dari kerajaan masa lalu.

Topeng juga terkait erat dengan roh leluhur. Dalam tradisi tertentu, topeng-topeng milik penari dikaitkan dengan ritual khusus di makam (Pundhen) untuk mendapatkan kekuatan magis, praktik yang dikenal sebagai \'stren\' dalam masyarakat setempat.

Salah satu cerita yang sering dibawakan dalam pementasan Wayang Topeng adalah cerita Panji, yang juga dikenal sebagai siklus Panji. Cerita ini menceritakan tentang pengembaraan Panji Asmarabangun dalam mencari Dewi Sekartaji.

Melalui seni pertunjukan Wayang Topeng, berbagai nilai simbolis dan estetis disampaikan kepada penonton, termasuk nilai-nilai kepahlawanan, keberanian, kebenaran, kejujuran, kesabaran, dan kerja keras.

Tata urutan penyajian Wayang Topeng memiliki pola tertentu. Pertunjukan dimulai dengan pementasan gending-gending seperti Eleng-eleng, Krangean, Loro-loro, Gondel, dan diakhiri dengan gending Sapujagad.

Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan tari Beskalan Lanang menggunakan topeng Bangtih. Setelah itu, ada Jejer Jawa (kediri), Parang Gagal (salingan tari Bapang), adegan Gunungsari-patrajaya, adegan Jejer Sabrang (Klana Sewandana), dan terakhir adegan Perang Brubuh dan Bubaran.

Wayang Topeng merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan. Melalui seni pertunjukan ini, nilai-nilai luhur dan tradisi leluhur dapat diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga kesenian ini terus hidup dan memperkaya kekayaan budaya bangsa.