Menu Bekal Nasi dan Mi Goreng untuk Anak Tuai Pro Kontra, Ini Tanggapan Dokter Spesialis Gizi
JAKARTA Baru-baru ini kebiasaan orang tua membekali anaknya dengan menu nasi dan mi untuk sekolah menuai pro dan kontra di media sosial Twitter. Mulanya, sebuah akun @littlevixen mempertanyakan mengapa orang tua masih sering memberi bekal dengan menu mie dan nasi untuk anak.
Menurut akun tersebut menu itu patut dipertanyakan kandungan gizinya lantaran memadukan mi dan nasi yang sama-sama mengandung karbohidrat.
"Serius kalo ada orang tua yang ngebekelin anaknya begini. Pengetahuan tentang gizi anak dan pertumbuhan ngerti kagak, sih?" tulisnya dikutip dari cuitan Twitter @littlevixen, Rabu (31/5/2023).
Alhasil, cuitan itu telah dilihat hingga 13 juta kali hingga dibalas dengan 9 ribu lebih komentar. Salah satu netizen menyoroti soal double karbo, memahami maksud dari si pemilik akun. Sehingga ketika ingin membuat bekal harus diperhatikan pula makanan yang mengandung protein, bukan hanya karbohidrat.
"Ini soal makan seimbang. Karbo jangan ketemu karbo dengan alasan supaya kenyang. Karbo ya ketemu protein ( kalau mau murah ya protein nabati) atau ketemu sayur juga bagus. Jadi pilih salah satu kalau keuangan terbatas," tulis @ndre***
Mengenai fenomena tersebut, dokter spesialis gizi Yohan Samudra mengamini apa yang disampaikan salah satu netizen mengenai double karbo. Menurutnya, asupan utama yang harus diperhatikan untuk menyiapkan bekal adalah protein karena diperlukan untuk tumbuh kembang anak, bukan asupan karbo yang berlebihan.
"Kalo nasi dan mie saja artinya double karbo, proteinnya hampir gak ada, justru yang diperlukan dalam tumbuh kembang anak adalah protein," ujar Dokter Yohan Samudra saat dihubungi MNC Portal, Kamis (1/6/2023).
Lebih lanjut dokter Yohan menjelaskan jika asupan karbohidrat juga harus dipastikan tercukupi tapi tidak boleh sampai berlebihan. Jadi, harus memilih antara mi atau nasi. Setelah itu, bekal harus diperkaya dengan protein yang bisa berasal dari telur dadar, tempura udang, potongan ayam atau ikan, dan yang lainnya.
"Bekal ke sekolah haruslah sesuai dengan rekomendasi gizi seimbang, ada karbohidratnya, protein dan lemak. Pilihlah salah satu sumber karbo misalnya mie atau nasi, kemudian perkaya gizinya dengan protein," sambungnya.
Doktek Yohan juga mengingatkan bahwa selain karbohidrat dan protein, tubuh juga membutuhkan asupan vitamin serta mineral yang dapat didapatkan dari buah serta sayuran. Membawakan bekal dengan asupan gizi yang lengkap akan menjadikan anak terbiasa dengan pola makan sehat.
"Tambahkan juga sayuran dan buah secukupnya agar habit makanan sehat anak terbentuk sejak dini," pungkasnya.
(hri)