10 Upacara Adat Khas Betawi, dari Syukuran Kehamilan hingga Tradisi Pindah Rumah

10 Upacara Adat Khas Betawi, dari Syukuran Kehamilan hingga Tradisi Pindah Rumah

Travel | BuddyKu | Minggu, 12 Februari 2023 - 21:16
share

MASYARAKAT Betawi yang umumnya tinggal di Jabodetabek punya sedikitnya 10 upacara adat yang khas. Mulai dari tradisi syukuran tujuh bulanan, pernikahan, kematian, hingga adat pindah rumah.

Betawi dikenal dengan masyarakatnya yang memiliki karakteristik kuat dalam memegang teguh adat dan ajaran agama. Hingga kini masih menjalankan berbagai acara upacara adat.

Berikut upacara adat khas Betawi yang masih dilestarikan sampai kini sebagaimana dikutip dari artikel di laman Setu Babakan Betawi :

Nuju Bulan

Nuju Bulan atau tujuh bulanan merupakan upacara rasa syukur atas nikmat Tuhan dan memohon berkah dari Yang Maha Kuasa atas karunia atas kehamilan. Tak hanya itu upacara ini diharapkan agar sang anak yang sedang dikandungan dapat lahir dengan selamat.

Pelaksanaan nuju bulan dilaksanakan pada tanggal yang ada angka tujuh seperti, tanggal 7, 17, dann 27, dari bulan hijriyah. Orang Betawi biasanya memilih tanggal 7 atau tanggal 17, karena tanggal 27 dianggap sudah memasuki bulan kedelapan.

Ilustrasi

Ilustrasi hamil

Upacara nuju bulan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu salamatan (tahlilan) dengan membaca surah Yusuf di kamar, mandi air kembang di kamar mandi, dan ngirag (mengurut tubuh ibu hamil dan membenarkan posisi bayi dalam kandungan) di kamar tidur. Ngirag juga dikenal sebagai gedog di daerah lain.

Akeka (Hakekah)

Akeka merupakan upacara pemberian nama dan cukur rambut bayi. Dilakukan juga dengan menyembelih kambing, untuk bayi perempuan satu ekor kambing dan bayi laki-laki menyembelih dua ekor kambing.

Selain itu terdapat pencukuran rambut bayi dengan diiringi sholawat, hasil potongan rambut dikumpulkan lalu ditimbang dengan ukuran gram yang akan dibelikan emas untuk disumbangkan pada fakir miskin atau anak yatim.

Adapun masyarakat betawi yang melakukan kerik tangan, dengan maksud sebagai simbolis serah terima antara perawat pada kedua orangtua bayi. Dimulai dengan pembacaan sholawat, pencucian tangan, dan mengambil uang logam dalam rendaman air dan mengerik tangan sang ibu yang baru melahirkan sampai pembacaan shalawat ketujuh selesai.

Sunatan

Dalam acara sunatan Betawi terdapat beberapa upacara dilakukan seperti pengantin sunat diriasi dengan pakaian pengantin sunat, lalu diarak mengelilingi kampung dengan urutan pembuka jalan, pengantin sunat akan mengendarai kuda atau tandu yang diiringi barisan rebana dan pencak silat.

Upacara Perkawinan

Tradisi upacara perkawinan betawi terbilang cukup unik, terdapat beberapa tingkatan yang harus dilakukan oleh sepasang kekasih untuk sampai pada tahap berumah tangga.

- Tahap pertama terdapat tradisi ngadelangin, pencarian calon mantu oleh mak comblang,

- Dilanjutkan dengan Ngelamar, pernyataan keseriusan pihak laki-laki kepada pihak perempuan.

- Pada tahap ketiga dilakukan bawa tande putus, pernyataan atas kesepakatan pelaksanaan pernikahaan.

Ilustrasi

Pasangan pengantin berpakaian khas Betawi

- Ngerudat dimana pihak lelaki menuju penganten perempuan seraya membawa seserahan.

- Akad nikah, ikrar pengantin pria pada wali pengantin wanita

- Kebesaran, upacara kedua mempelai mendapatkan ucapan selamat dari keluarga dan undangan

- Negor, sang suami akan merayu istrinya untuk memulai kehidupan rumah tangga.

- Pulang Tige Ari, resepsi pernikahan di keluarga pengantin pria.

Adapun tradisi Palang Pintu, yang dilakukan dengan adu silat sebagai satu profesi penyambutan pihak laki-laki berkunjung pada pihak wanita untuk melangsungkan pernikahan. Dalam prosesi ini juga diiringi arak-arakan calon pengantin pria dengan iringan rebana ketimpring. Dan tak lupa pihak lelaki membawa roti buaya sebagai simbol kesetiaan abadi.

Upacara Kematian

Upacara kematian adat khas Betawi disesuaikan dengan ajaran islam dengan memandikan, mengkafani, mensholatkan, dan prosesi terakhir menguburkan jenazah.

Pada hari pertama hingga ketujuh maka pihak keluarga akan melakukan acara tahlil sebagai bentuk doa untuk almarhum dan almarhumah.

Tamatan Quraan / Khatam Quran

Khatam Qur\'an dalam bahasa Betawi sering disebut Tamatan Al Qur\'an. Upacara ini sangat penting bagi masyarakat Betawi karena menjadi tanda bahwa seseorang yang telah menyelesaikan Al-Qur\'an dianggap telah memahami ajaran Islam.

Biasanya khatam Al Qur\'an dilakukan dengan pengajian, pembacaan sholawat, dan diakhiri dengan makan bersama. Adapun sebagai orangtua yang anaknya berhasil khatam Al Quran maka akan diberikan hadiah.

Bikin dan Pindah Rumah

Membagun rumah pekerjaan penting bagi masyarakat Betawi, ada beberapa persyaratan, antara lain ketersediaan biaya, bahan bangunan, dan tanah tempat bangunan itu didirikan. Selain itu, ada juga perhitungan yang meringankan untuk alam gaib.

Bahan bangunan terdiri dari jenis kayu kuno antara lain nangka, durian, kecapi, jamblang, cempaka, jengkol, dan sebagainya. Jenis kayu nangka berwarna kuning sebaiknya tidak digunakan untuk membuat drompol. Jika kayu ini digunakan akan menyebabkan penyakit kuning.

Kayu nangka utamanya digunakan sebagai tiang guru, dinding rumah, dan pintu panel ukir. Jenis kayu cempaka sebaiknya digunakan untuk kusen pintu bagian atas. Hal ini memiliki arti tertentu yaitu agar pemilik rumah selalu dihormati dan disayang oleh tetangganya.

Sedangkan kayu asem cadangan digunakan sebagai bahan bangunan. Sifat asam terbukti mempengaruhi keharmonisan antara rumah tangga dan tetangga mereka. Bisa saja rumah tersebut terkesan jorok, jorok dan tidak berwibawa.

Upacara Beritan atau Bebarit

Upacara dimaksudkan sebagai sarana berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas nikmat yang diberikan, khususnya yang berkaitan dengan hasil panen.

Upacara Mangkeng

Upacara ini dilakukan oleh masyarakat Betawi dengan tujuan untuk mempengaruhi alam, yaitu untuk menolak hujan, khususnya pada saat hajatan perkawinan atau sunatan.

Ilustrasi

Kaulan (Nazar)

Kaulan atau nazar adalah sebuah janji yang diniatkan dalam hati dan diucapkan dengan tegas serta didengar orang lain. Sebuah ikrar atau janji yang diucapkan terkabul maka diwajibkan untuk melaksanakan apa yang telah dijanjikan, jika tidak maka berakibat buruk bagi si nazar.

Topik Menarik