Event SEABEF in Conjunction with WITF 2024 Digelar di Jakarta, Perkuat Industri MICE di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) di Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Maka itu, melalui Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) in Conjunction with Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2024 diharapkan negara lain bisa melihat potensi Indonesia.
Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) in Conjunction with Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2024 merupakan event konferensi dan pameran tahunan terbesar di Indonesia.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" yang berlangsung secara hybrid, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, menjelaskan SEABEF in Conjunction with WITF 2024 diinisiasi Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) dan didukung penuh oleh Kemenparekraf.
SEABEF membahas isu-isu utama pengembangan MICE dan business events di kawasan ASEAN dan Indonesia khususnya. Sementara, WITF menjadi pameran B2B antara seller Indonesia dengan potensial buyer dari luar negeri.
"Ini (SEABEF) berbicara respons terhadap isu global. Dan kemudian ada harapan ke depan menjadi yang lebih besar, bagian dari ASEAN Tourism Forum. Karena itu adalah event tahunan bergengsi dan high level yang datang bahkan Menteri, ujar Nia Niscaya.
Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf, Firnandi Gufron menjelaskan dalam penyelenggaraan SEABEF yang kedua kali ini, dibarengi dengan Wonderful Indonesia Tourism Fair, setelah sebelumnya SEABEF digelar bersama dengan ASEAN Tourism Forum 2023 di D.I. Yogyakarta.
"Untuk SEABEF kali ini diselenggarakan pada 2 sampai 3 Oktober 2024 dan WITF-nya dari 2 sampai dengan 4 Oktober 2024, ujar Firnandi.
Firnandi menjelaskan, tema yang diangkat pada SEABEF 2024 adalah The Transformative Impact of Sustainability on The Business Event Industry. Dengan tujuan yang ingin selaras dengan isu global BGCE (Blue, Green, Circular Economy) dan sustainability.
Topik utama yang dibahas dalam SEABEF di antaranya transformasi teknologi, sustainability, dan human resources development. Firnandi berharap SEABEF bisa masuk ke dalam agenda utama ATF (ASEAN Tourism Forum) di tahun depan (2025).
"Jangka waktu yang paling dekat kita berharap WITF bisa selevel dengan ITB Asia. Kita ingin membangun ekosistem MICE yang sangat pro untuk industri dalam negeri. Jadi kita berharap semua potensi yang ada ini kita bisa maksimalkan untuk Indonesia agar menjadi destinasi MICE dunia, ujar Firnandi.
Bendahara Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Pauline Suharno menambahkan, inisiasi ajang WITF berawal dari keinginan agar Indonesia memiliki trade show skala internasional, sehingga para sellers tidak hanya tampil dan mengikuti pameran di luar negeri, tetapi juga aktif di dalam negeri.
Ada sebanyak 195 buyer dari 38 negara yang berpartisipasi dalam WITF 2024. Terdiri dari Asia Tenggara, India, Tiongkok, Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Afrika. "Sementara untuk seller ada sebanyak 150 dari seluruh Indonesia. Terdiri dari travel agent, tour operator, hotel, taman rekreasi, wellness provider, dan perusahaan transportasi. Jadi all stakeholders di dunia pariwisata yang tergabung di bawah GIPI menjadi seller," ujar Pauline.