Mengenal Menara Siger di Lampung Selatan, Ikon Titik Nol Pulau Sumatera
JAKARTA, iNews.id - Menara Siger di Lampung Selatan selalu menarik dikunjungi saat liburan. Berada di Menara Siger, Anda dapat menikmati eksotisme pemandangan alam yang terhampar luas.
Ya, sudah menjadi hal umum jika Lampung menyimpan banyak destinasi wisata eksotis. Jika melalui Pelabuhan Bakauheni, maka kedatangan Anda akan langsung disambut oleh Menara Siger Lampung yang megah. Menara tersebut terletak di atas Bukit Gamping, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan.
Menara Siger ini menjadi ikon Lampung sekaligus penanda Titik Nol Pulau Sumatera. Siger merupakan topi adat atau mahkota pengantin wanita Lampung. Itulah mengapa bangunan Menara Siger tampak seperti mahkota berwarna kuning merah.
Penasaran, seperti apa keunikan dari Menara Siger? Yuk mengenal lebih dalam, seperti dirangkum pada Kamis (28/7/2022).
Karya seni unik
Menara Siger merupakan karya arsitek asli putra daerah, yakni Ir. Hi. Anshori Djausal M.T., seorang Dosen Fakultas Teknik di Universitas Lampung. Bangunan ini diresmikan pada 30 April 2008 silam oleh Gubernur Lampung yang pada masa itu dijabat oleh Sjachroedin Z.P, dengan biaya sebesar Rp15 miliar. Menara Siger didirikan bukan sekadar hiasan semata, melainkan melambangkan identitas masyarakat Lampung secara adat turun temurun.
Berbentuk mahkota perempuan
Ya, menara ini berbentuk mahkota perempuan. Selain bentuk mahkota dari perempuan Lampung, Menara Siger juga merepresentasikan mulut naga yang memuntahkan ribuan ton hasil pertanian masyarakat Lampung.
Menara Siger memiliki tinggi bangunan 32 meter dengan luas bangunan 50 x 11 meter di atas Bukit Gamping. Tak heran jika bangunan fenomenal ini dapat terlihat jelas dari Pelabuhan Bakauheni. Menara Siger terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan macam bahasa di Lampung.
Arsitektur bangunan Menara Siger juga memasukan bentuk asli tradisional Lampung lainnya, yaitu paguk di bagian kiri-kanan menara sebagai perlambang perahu. Di puncak menara terdapat payung tiga warna, yaitu putih, kuning, dan merah sebagai simbol tatanan sosial masyarakat Lampung.
Menara Siger sengaja dibangun berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita. Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung. Di dalamnya, terdapat prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan masyarakat Lampung.
Tahan gempa
Menara Siger diyakini tahan akan gempa karena menggunakan teknik pembangunan sistem ferrocement. Selain itu, Menara Siger memiliki jaringan kawat yang kuat dan menggunakan semen curah cor untuk mengurangi beban.
Pendirian Menara Siger mengawali pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS), penghubung Bakauheni-Merak. Bangunan tersebut dilengkapi dengan sarana informasi mengenai peta wisata seluruh kabupaten/ kota se-Lampung.
Bukan hanya sebatas ikon pariwisata saja, Menara Siger juga menjadi ikon dalam segala hal seperti keagamaan, seni budaya dan pendidikan. Menara Siger diharapkan mampu menumbuhkan daya tarik dan magnet bagi setiap orang, termasuk daya tarik investasi. Dengan begitu, secara otomatis turut pula mendongkrak Pendapatan Asli Daerah.
Lokasi dan tiket masuk
Untuk mengunjungi Menara Siger, pengunjung dikenakan tiket masuk Rp20.000. Pengunjung dapat naik hingga ke atas menara dan melihat pemandangan menggunakan teropong. Menara Siger dibuka pukul 06.00 WIB - 24.00 WIB.
Adapun lokasi Menara Siger berada di Jalan Lintas Sumatra, Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 10 menit berkendara.
Nah, bagi Anda yang hendak menjelajahi Lampung, tidak ada salahnya singgah di Menara Siger untuk sekadar melepas lelah atau melihat-lihat aktivitas yang berlangsung di Pelabuhan Bakauheni.
Hamparan air biru laut yang segar disertai bukit-bukit hijau dan pepohonan yang rindang bakal memanjakan mata Anda. Ditambah lagi dengan sentuhan angin semilir yang menyejukan tubuh. Tentunya pemandangan memukau ini akan memberikan kesan liburan yang tidak terlupakan!