Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Bikin Barang Konsumsi Mahal
IDXChannel - Nilai tukar rupiah yang semakin melemah dinilai bisa membuat barang konsumsi semakin mahal, terutama yang bahan bakunya berasal dari impor.
Chairman & Founder Affiliation Global Retail Association (AGRA), Roy Nicholas Mandey, meminta pemerintah lebih sering berkomunikasi dengan pelaku usaha guna menemukan solusi terbaik.
"Kami sebagai pelaku usaha tetap harus optimistis, walaupun fakta di lapangan menunjukkan situasi sebaliknya. Namun, kami tidak bisa bergerak sendiri. Negara harus hadir, baik bagi pelaku usaha maupun masyarakat. Kami berharap ada stimulus dari pemerintah," kata Roy saat dihubungi IDXChannel, Rabu (2/4/2025).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memang semakin tertekan. Melansir Bloomberg, mata uang Garuda menyentuh level 16.712 per USD pada Rabu (2/4/2025).
Dalam kondisi anggaran yang ketat, Roy berharap pemerintah tetap bisa menggerakkan berbagai instrumen ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Apalagi, momen Lebaran seharusnya bisa memberikan daya ungkit agar masyarakat berbelanja. Namun faktanya, daya beli masyarakat pada momen Lebaran 2025 mengalami pelemahan yang signifikan.
Meskipun pusat perbelanjaan tampak ramai, banyak pengunjung sekadar melihat-lihat tanpa melakukan pembelian.
"Kebijakan pemerintah harus tepat sasaran. Kami melihat bahwa kebijakan (saat ini) misalnya retail harus memberikan diskon, itu bukan pemecahan masalah, karena itu mengurangi margin kan. Sudah pembeliannya sedikit, mesti kasih diskon pula. Kan diskon itu bukan dari subsidi pemerintah. Itu subsidi dari marginnya pelaku usaha," kata dia.
(NIA DEVIYANA)