5 Anak Terluka Parah Kena Ledakan Petasan di Malang
MALANG - Sebanyak lima anak terluka akibat ledakan petasan di Kota Malang. Kelimanya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Lavalette, oleh warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Ikan Piranha Atas 1 RT 1 RW 1 Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Dari rekaman kamera CCTV, terlihat awalnya ada beberapa anak tengah bermain petasan, pukul 12.30 WIB. Tapi tiba-tiba petasan itu meledak dan mengenai beberapa anak. Setelah itu terlihat asap putih, dengan satu anak berpakaian merah terlihat berdiri kesakitan diduga karena efek ledakan.
Informasi di lokasi kejadian pada Jumat (21/3/2025), ledakan petasan terjadi di rumah milik Muchlis, hingga mengalami kerusakan. Tampak pada Jumat (21/3/2025) kerusakan terjadi di beberapa bagian rumah terutama di teras atap rumah.
Di bagian kaca-kaca jendela dan pintu rumah pecah dan sudah dilapisi oleh triplek. Di bagian teras juga terdapat lubang yang sudah ditambal dengan semen. Lubang itu berukuran sekitar diameter 30 sentimeter di sisi rumah bagian depan sebelah kanan muka. Meski demikian kondisi di sekitar lokasi sudah bersih, dan tersisa beberapa puing - puing yang ada di tumpukan sampah depan.
Ketua RT 1 Wahyudiono membenarkan adanya kejadian ledakan petasan yang membuat korban anak-anak mengalami luka. Para korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
"Benar kejadian sekitar pukul setengah 1, Kamis kemarin. Itu di rumahnya Pak Mukti," ucap Wahyudiono, ditemui di lokasi.
Saat kejadian ia hanya mendengar suara ledakan dan mendapat laporan dari warganya. Ia pun mengetahui ada beberapa korban anak-anak yang mana, beberapa di antaranya merupakan warganya tapi yang lain merupakan warga RT sebelah.
"Cuma luka-luka, nggak ada yang meninggal, kalau ada yang bilang ada yang meninggal itu hoaks. Di sana sudah ada anak-anak yang jadi korban itu terus dibawa ke RS Lavalette," ucapnya.
Total ada lima anak yang jadi korban, yakni MV (14), AFP (14), RO (13), GY (14), dan GA (14), dimana dua di antaranya warga RT 1 RW 1, sisanya warga RT berbeda. Mereka mayoritas mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh.
"Sempat nolong satu korban, tapi nggak ada yang meninggal, hanya luka-luka," ujarnya.