Kunjungi Rusia, Presiden Prabowo Akan Bahas Perjanjian Perdagangan Bebas dengan EAEU
JAKARTA, iNEWSDEMAK.ID - Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia pada Juni 2025. Demikian dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Menurut Airlangga, salah satu agenda utama dalam lawatannya adalah memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia, termasuk finalisasi perjanjian perdagangan bebas dengan Eurasian Economic Union (EAEU).
Sebelum kunjungan tersebut, Indonesia dan Rusia akan menggelar sidang komite bersama pada 14-15 April 2025. Diharapkan dalam pertemuan ini, mayoritas bab dalam perjanjian EAEU Free Trade Agreement (FTA) dapat diselesaikan.
Prinsip perjanjian dapat ditandatangani saat kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia. EAEU sendiri terdiri dari Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.
"Harapannya tentu hampir seluruh 14 dari 15 bab sudah selesai. Jadi Bapak Presiden akan berkunjung ke Rusia di bulan Juni, diharapkan pada kunjungan tersebut principle agreement-nya sudah bisa ditandatangani," tutur Airlangga.
Selain itu, pemerintah juga tengah memproses Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Dengan bergabung dalam blok perdagangan yang terdiri dari 12 negara, termasuk Australia, Kanada, Jepang, dan Inggris, Indonesia berpotensi memperluas pasar ekspornya ke Meksiko, Kanada, Peru, dan Inggris.
"Dengan kita memproses di aksesi CPTPP, diharapkan kita membuka pasar Meksiko, Kanada, Peru, dan United Kingdom," jelas Airlangga.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia menjadi langkah strategis dalam memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia di tingkat global, serta membuka peluang bagi ekspansi produk dalam negeri ke pasar internasional.
"Nah ini tentu akan membuka peluang pasar ekspor, di mana tentu terjadi penurunan tarif langsung pada saat kita masuk dalam CPTPP. Serta, standar CPTPP ini tidak menerapkan standar trade related aspect of intellectual property right. Jadi ini yang salah satu yang cukup baik dengan perjanjian CPTPP,"jelasnya.