Kisah Orlando Ferrari, Wisudawan UGM yang Jago Matematika dan Peraih IPK 4.00
Orlando Ferrari, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), bisa menjadi teladan bagi calon mahasiswa baru. Ia berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4.00 serta menyelesaikan studinya dalam waktu hanya 3,5 tahun.
Mahasiswa asal Kalimantan Tengah ini menempuh pendidikan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), jurusan Matematika. Bagi banyak orang, matematika mungkin dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit, tetapi bagi Orlando, bidang ini adalah passion yang membawanya ke berbagai pencapaian bergengsi di tingkat nasional dan internasional.
Sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika) UGM, Orlando meraih medali perunggu di Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT).
Setahun kemudian, ia berhasil meningkatkan prestasinya dengan meraih medali emas di ajang yang sama pada 2023. Prestasinya semakin gemilang ketika ia mewakili Indonesia di International Mathematics Competition (IMC) di Bulgaria 2023 dan membawa pulang medali perak.
Orlando merupakan anak sulung dari dua bersaudara dan berhasil masuk jurusan Matematika UGM melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), yang kini dikenal sebagai SNBT. Namun, perjalanan studinya tidak selalu mudah. Saat baru memasuki semester pertama pada tahun 2021, ia harus menghadapi kehilangan besar karena ayahnya meninggal dunia.
Peristiwa ini sempat membuatnya terpukul, mengingat sang ayah adalah sosok yang paling menginginkannya berkuliah di UGM dan bahkan melanjutkan pendidikan hingga jenjang S2 di sana.
“Sebenarnya Ayah saya yang paling pengen saya kuliah di UGM. Bahkan bisa S2 di sini,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca, dikutip dari laman UGM, Kamis (27/2/2025).
Untuk mengatasi kesedihannya, Orlando memilih aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kampus. Memasuki semester dua, ia bergabung dengan Himatika, yang membantunya tetap termotivasi dalam menjalani perkuliahan.
Setelah menyelesaikan studinya, Orlando berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Sambil menunggu proses pendaftaran, ia mengisi waktu dengan bekerja sebagai pengajar olimpiade secara freelance, sebuah pekerjaan sampingan yang sudah ia jalani sejak kuliah.
Kepada mahasiswa baru dan mereka yang sedang menempuh studi, Orlando berpesan agar tidak mudah menyerah jika gagal dalam satu jalur seleksi perguruan tinggi. Ia menekankan pentingnya terus berusaha dan mencoba berbagai peluang yang ada.
Selain itu, bagi mahasiswa yang tengah menjalani perkuliahan, ia mengingatkan agar tidak merasa terbebani dengan tanggung jawab akademik. “Jangan merasa tertekan, fokuslah pada diri sendiri. Setiap orang punya tantangannya masing-masing, dan semua itu pasti bisa dilewati. Jika mengalami kesulitan, jangan ragu untuk meminta bantuan, karena kita sebagai manusia saling membutuhkan,” pesannya.