Fakta Menarik Denny Landzaat: Lebih Sering Dengar Bahasa Melayu ketimbang Indonesia
ASISTEN pelatih Patrick Kluivert, Denny Landzaat memiliki fakta unik, yakni lebih memahami bahasa Indonesia ketimbang berbicara. Menariknya lagi, asisten pelatih Timnas Indonesia itu ternyata justru lebih memahami bahasa Melayu karena keluarganya lebih sering menggunakan bahasa tersebut.
Denny Landzaat diketahui merupakan salah satu asisten pelatih Timnas Indonesia yang memiliki darah keturunan dari Maluku. Dia diperkenalkan pada Januari lalu bersama dengan Patrick Kluivert (pelatih kepala), dan Alex Pastoor (asisten pelatih).
Ketiganya diproyeksikan untuk mengantar Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026. Dibanding Kluivert dan Pastoor, Landzaat memiliki kedekatan spesial dengan Indonesia.
1. Mengerti Bahasa Indonesia dan Melayu
Sang ibunda yang berasal dari Maluku membuat Landzaat sedikit bisa berbahasa Indonesia. Sosok berusia 48 tahun itu mengakui, dia lebih paham pembicaraan orang lain dengan Bahasa Indonesia ketimbang mengaplikasikannya.
Hasil PSM Makassar vs Persija Jakarta di Liga 1 2024-2025: Juku Eja Sikat Macan Kemayoran 1-0
"Saya bisa berbicara sedikit bahasa Indonesia,” kata Landzaat dikutip dari Voetbal Primeur, Sabtu (22/2/2025).
"Meskipun saya lebih memahaminya daripada berbicara. Di keluarga saya, bahasa Melayu lebih banyak digunakan. Bahasa Indonesia hanya sedikit berbeda," tambahnya.
2. Tugas Berat Menanti
Sementara itu, Landzaat sendiri mempunyai tugas berat bersama Timnas Indonesia dalam waktu dekat. Diketahui, Skuad Garuda masih menyisakan empat pertandingan di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Terdekat, Timnas Indonesia akan bersua dengan Australia (20/3/2025) dan Bahrain (25/3/2025). Dengan peluang lolos ke turnamen utama masih besar, Landzaat pelan-pelan sudah mulai bekerja.
Timnas Indonesia saat ini tepatnya berada di urutan ketiga pada klasemen sementara Grup C dengan 6 poin, beda satu angka saja dari Australia yang duduk di posisi kedua. Itu berarti, Timnas Indonesia masih bisa lolos langsung ke Piala Dunia 2026 via dua besar, atau melanjutkan ke babak keempat kualifikasi dengan mengincar peringkat ketiga atau keempat.
"Kami sudah melakukan 'pertemuan resmi'. Kami sudah bertemu dengan orang-orang terpenting dari negara dan asosiasi. Sekarang saatnya untuk pekerjaan yang terfokus: mencari pemain, menyusun formasi, dan menganalisis. Pekerjaan yang sebenarnya telah dimulai," ungkap Landzaat.