Prabowo Akui Efisiensi Anggaran Ratusan Triliun Rupiah untuk Makan Bergizi Gratis
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memastikan hasil efisiensi anggaran dialokasikan untuk program makan bergizi gratis (MBG) dan modal kerja Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Dia mengatakan, ada ratusan triliun rupiah anggaran yang bisa dihemat pemerintah. Dimana, efisiensi dilakukan beberapa tahap, fase pertama pemangkasan dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan target Rp300 triliun.
1. Target Efisiensi Anggaran
Kedua, penyisiran anggaran K/L yang kurang efisien dengan target Rp308 triliun. Namun, sebanyak Rp58 triliun akan dikembalikan ke beberapa instansi sehingga efisiensi anggaran hanya di kisaran Rp250 triliun saja.
Sebagian dari hasil efisiensi atau ditargetkan sebesar USD24 miliar dialokasikan untuk program makan bergizi gratis.
"24 (miliar dollar AS) terpaksa saya pakai, untuk apa? Untuk makan bergizi,” ujar Prabowo saat HUT ke-17 Partai Gerindra, ditulis Minggu (16/2/2025)
“Rakyat kita, anak-anak kita tidak boleh kelaparan, kalau ada anak orang kaya yang sudah kenyang, yang sudah makan enak, tidak apa-apa, jatahmu kasih ke orang lain," paparnya.
2. Target Investasi
Untuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara targetnya mencapai USD20 miliar.
“Sisanya berarti kita akan punya USD20 miliar, dan ini tidak akan kita pakai. Ini akan kita serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," beber Prabowo.
3. Tahapan Efisiensi
Fase pertama efisiensi anggaran tengah dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan target Rp300 triliun.
“Memang penghematan yang lagi ramai, penghematan yang kita lakukan, penghematan putaran pertama oleh Kementerian Keuangan disisir, dihemat Rp300 triliun," ujar Prabowo.
Tahap kedua, penghematan anggaran di lingkup K/L dan Pemda dengan total Rp308 triliun. Namun, Rp58 triliun akan dikembalikan lagi ke K/L sehingga nilainya menjadi Rp250 triliun.
Adapun, waktu pemberlakuan pemangkasan anggaran fase kedua belum disampaikan Kepala Negara, namun potensi ini bisa saja berlaku pada 2026.
"Penghematan putaran kedua Rp308 triliun. Dividen dari BUMN Rp300 triliun, Rp100 triliun dikembalikan. Jadi totalnya kita punya Rp750 triliun," kata dia.