Mantan Menhan Israel Sebut Netanyahu Lakukan Kejahatan Perang, Ingin Usir Warga Gaza
TEL AVIV, iNews.id - Mantan Menteri Pertahanan Israel (Menhan) Moshe Yaalon yakin para pejabat saat ini, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan diburu atas tuduhan kejahatan perang dan pembasmian etnis atau genosida di Jalur Gaza.
Menurut menhan yang menjabat pada periode 2013-2016 di bawah pemerintahan Netanyahu itu, dunia internasional tak akan membiarkan mantan bosnya tersebut bebas begitu saja begitu perang berakhir.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Kan, Yaalon mengatakan kelompok garis keras di kabinet sayap kanan Netanyahu ingin mengusir warga Palestina di Gaza utara. Mereka akan membangun kembali permukiman di sana.
"Saya terpaksa memperingatkan tentang apa yang terjadi di sana dan yang disembunyikan dari kami. Pada akhirnya, kejahatan perang sedang terjadi," kata Yaalon, seperti dilaporkan kembali Al Jazeera, Senin (2/12/2024).
Para pejabat Israel langsung bereaksi atas pernyataa Yaalon itu. Partai Likud, yang dipimpin Netanyahu, menuduh Yaalon menyebarkan fitnah.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Gideon Sa'ar juga menyebut tuduhan Yaalon tidak berdasar. Dia berdalih pembantaian yang dilakukan Israel di Gaza sesuai dengan hukum internasional.
"Semua yang dilakukan Israel sesuai dengan hukum internasional, dan sangat disayangkan bahwa mantan Menteri Yaalon tidak menyadari kerusakan yang telah dilakukannya dan menarik kembali pernyataannya," kata Sa'ar.
Seruan untuk mencaplok Gaza Utara sebelumnya sudah disampaikan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich. Menteri radikal sayap kanan itu mengatakan pencaplokan wilayah Gaza Utara perlu dilakukan karena Hamas tak kunjung membebaskan sandera Israel yang tersisa.
Komentar Smotrich tersebut seperti menunjukkan rasa frustasi pemerintah Israel karena operasi militer di Gaza yang sudah berlangsung setahun lebih gagal menemukan para sandera. Diperkirakan ada sekitara 100 sandera di Gaza, kemungkinan seperti hingga setengahnya telah tewas.
"Untuk memulangkan para sandera, kita harus menduduki seluruh Jalur Gaza utara dan memberi tahu Hamas bahwa jika para sandera tidak dipulangkan dengan selamat, kita akan tetap di sana selamanya," ujarnya.