Joe Biden Akan Hadiri Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menghadiri pelantikan Donald Trump pada 20 Januari 2025. Trump memenangkan Pilpres AS 2024 atas pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, dalam pemungutan suara yang digelar pada 5 November lalu.
Juru Bicara Gedung Putih Andrew Bates menegaskan, Biden akan memenuhi janjinya untuk hadir di pelantikan presiden, siapa pun orangnya.
“Presiden berjanji akan menghadiri pelantikan siapa pun yang memenangkan pilpres. Dia dan Ibu Negara akan menghormati janji tersebut dan menghadiri pelantikan,” kata Bates, seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (26/11/2024).
Biden memandang kehadirannya dalam pelantikan itu penting sebagai bentuk komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi.
Trump tak hadir saat pelantikan Biden sebagai presiden ke-46 AS pada 2021. Saat itu dia menolak untuk mengakui kemenangan Biden dengan tuduhan kecurangan.
Hasil proyeksi final Pilpres AS 2024, Trump menang dengan hasil meyakinkan. Capres AS dari Partai Republik itu menang di seluruh negara bagian medan pertempuran utama. Ada tujuh negara bagian yang menjadi medan pertempuran utama dalam pilpres Amerika 2024, yakni Pennsylvania, Georgia, North Carolina, Wisconsin, Nevada, Michigan, dan Arizona.
Wilayah-wilayah itu tak dikuasai oleh Partai Republik maupun Partai Demokrat alias masih mengambang. Oleh karena itu para kandidat fokus untuk memperebutkan suara di wilayah-wilayah itu.
Hasil proyeksi Associated Press (AP) mengungkap, Trump mengumpulkan 312 suara elektotal dari total 538 yang diperebutkan, sementara Harris 226. Setiap kandidat harus mengumpulkan setidaknya 270 suara elektoral. Sementara itu berdasarkan perolehan suara populer, Trump memenangkan 74,6 juta suara secara nasional atau 50,5 persen, sedangkan Harris memperoleh 70,9 juta suara atau 48 persen.
Hasil resmi Pilpres AS 2024 akan ditentukan oleh Electoral College pada 17 Desember 2024. Setelah itu Kongres akan menyetujui hasil pilpres pada 6 Januari 2025.
Kemenangan itu mengantarkan Trump sebagai pemimpin AS pertama sejak abad ke-19 yang kembali ke Gedung Putih setelah jeda empat tahun.