Ketum Kadin Anindya Bakrie Ungkap Kekuatan Indonesia Capai Pertumbuhan Ekonomi 8

Ketum Kadin Anindya Bakrie Ungkap Kekuatan Indonesia Capai Pertumbuhan Ekonomi 8

Terkini | okezone | Jum'at, 15 November 2024 - 13:17
share

PERU - Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan serah terima kepemimpinan Kaukus ASEAN untuk Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) Business Advisory Council (ABAC) dari Ketua ABAC Indonesia sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indoneia Anindya Bakrie kepada Ketua ABAC Malaysia Datuk Ruben E Gnanalingam dalam acara APEC CEO Summit 2024, yang berlangsung di Grand National Theatre of Peru, Lantai 2, Lima, Peru, Kamis (14/11) petang waktu setempat atau Jumat (15/11) pagi.

Pada acara tersebut, Anindya yang menjadi pembuka acara memperkenalkan Presiden Prabowo Subianto di hadapan pimpinan negara-negara APEC sekaligus mengundang Presiden Prabowo untuk memberikan sambutan. Setelah Presiden Prabowo, PM Anwar Ibrahim kemudian memberikan sambutan.

Di sela-sela acara itu, juga dilangsungkan Dialog Tingkat Tinggi antara Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim. Pemerintahan Presiden Prabowo telah menetapkan serangkaian prioritas yang jelas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 8 per tahun, dengan tujuan menempatkan Indonesia di antara lima negara dengan ekonomi teratas di dunia pada tahun 2045, sejalan dengan Visi Indonesia Emas.

Pemerintahan Presiden Prabowo menempatkan fokus yang kuat pada beberapa area kunci: meningkatkan ketahanan pangan, memastikan ketahanan energi melalui penekanan yang lebih besar pada energi terbarukan, dan meningkatkan ketahanan kesehatan.

Dengan adanya acara APEC CEO Summit, ABAC Indonesia memanfaatkan platform global ini untuk mempertemukan para pemimpin bisnis dari seluruh negara-negara anggota APEC, ASEAN, kawasan Amerika Latin dan Karibia, serta negara-negara mitra dialog lainnya.

Selain itu, acara yang diselenggarakan bersama oleh ABAC Indonesia dan ABAC Malaysia, bekerja sama dengan Kadin Indonesia, dan didukung oleh PT Bakrie & Brothers Tbk serta Lippo Group ini juga mengadakan sesi dialog.

Dengan narasumber Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kadin Indonesia Shinta Widjaja Kamdani, Ketua ABAC 2024 Julia Torreblanca, Wakil Ketua ABAC Kanada Jan De Silva, dan Wakil Presiden Eksekutif dan Ketua Mexican Business Council for Foreign Trade, Investment and Technology (COMCE) untuk Asia-Pasifik (ABAC Meksiko) Sergio Ley.

Bismillah...Go Indonesia, Go ASEAN, Go APEC, untuk dunia yang lebih baik, kata Anindya.

Industri Digital dan Industrialisasi Hijau

Sementara itu, beberapa saat sebelumnya, Anindya yang menjadi pembicara dalam sesi forum diskusi terbuka bertema The Impact of Investment on Development menyatakan, industri digital dan industrialisasi hijau menjadi syarat penting guna mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional 8.

Dua hal yang terlintas di benak (saya) untuk Indonesia adalah industri digital dan industrialisasi hijau, ujar Anindya.

Agar Indonesia mencapai tingkat (pertumbuhan ekonomi) 8, infrastruktur digital harus ada. Dan secara pribadi, saya juga fokus pada kapasitas bisnis kita dalam industrialisasi hijau. Karena di bawah tanah, Indonesia diberkati dengan critical minerals, lanjut Anindya

Anindya menekankan, untuk mendukung industri digital nasional, kebutuhan akan infrastruktur digital menjadi sangat penting dan mendasar bagi Indonesia. Mengingat Indonesia memiliki sekitar 280 juta penduduk yang tersebar di 17.000-an pulau, dan memiliki lima pulau besar yaitu Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera, serta Papua.

Topik Menarik