Badai Dahsyat di AS Buat Langit di Rusia Berwarna Ungu, Ternyata Ini Penjelasannya

Badai Dahsyat di AS Buat Langit di Rusia Berwarna Ungu, Ternyata Ini Penjelasannya

Terkini | okezone | Sabtu, 19 Oktober 2024 - 19:48
share

BADAI Milton yang menghantam Florida, Amerika Serikat (AS) pekan lalu menyebabkan fenomena aneh di berbagai belahan dunia dimana langit berubah menjadi ungu menyeramkan. Fenomena ini terlihat beberapa hari sebelum badai kategori 3 itu mendarat di AS.

Langit ungu ini bahkan terlihat di St. Petersburg pada 9 Oktober 2024, dengan banyak yang menyebutnya sebagai pertanda kiamat. Namun, ternyata ada penjelasan ilmiah terkait fenomena ini.

Cahaya dan Warna

Dilansir Wired, cahaya tampak adalah pita sempit spektrum elektromagnetik dengan panjang gelombang 700 hingga 380 nm. (Nanometer adalah sepermiliar meter.) Dalam kisaran ini, mata kita menafsirkan panjang gelombang yang berbeda sebagai warna yang berbeda: merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, diurutkan dari yang terpanjang hingga terpendek.

Sebenarnya, kita hanya mempunyai tiga sensor warna di mata kita—masing-masing satu untuk merah, hijau, dan biru. Intensitas cahaya yang dideteksi setiap sensor, dan perpaduan ketiganya, memberi kita warna lainnya. Jika mata Anda mendeteksi semua warna dalam jumlah yang sama, Anda akan menganggapnya sebagai warna putih. Ungu adalah panjang gelombang tunggal yang mendekati 380 nm, pada batas jangkauan mata kita.

Mengapa Langit Berwarna?

Jika matahari menghasilkan cahaya putih, mengapa kita melihat warna lain di langit? Alasannya adalah ketika gelombang elektromagnetik bertemu dengan partikel-partikel kecil di atmosfer, sebagian darinya akan tersebar. Efek tepatnya bergantung pada ukuran partikel dan panjang gelombang cahaya. Dengan hal-hal yang sangat kecil seperti molekul oksigen dan nitrogen, panjang gelombang yang lebih pendek (biru dan ungu) tersebar lebih banyak daripada panjang gelombang yang lebih panjang (seperti merah dan oranye).

 

Artinya ketika sinar matahari menembus atmosfer, sebagian besar warna merah dan kuning akan langsung menembus, sedangkan warna biru dan ungu tersebar. Jika Anda berdiri di permukaan bumi dan melihat ke atas, Anda akan melihat semua cahaya biru dan ungu yang tersebar. Itu sebabnya langit pada hari cerah tampak biru.

Hal ini juga menjelaskan mengapa matahari terlihat lebih merah saat matahari terbenam atau terbit. Saat matahari lebih rendah di langit, cahaya putih harus melewati lebih banyak atmosfer, sehingga menyebarkan lebih banyak warna biru. Hal ini menyisakan lebih banyak cahaya merah yang melewatinya untuk menghasilkan matahari terbenam berwarna merah yang indah.

Mengapa Langit Tidak Selalu Berwarna Ungu?

Karena alasan tersebut, warna ungu lebih tersebar dibandingkan warna biru, tetapi ada dua asalan langit tidak terlihat berwarna ungu.

Pertama, ketika matahari menghasilkan cahaya, intensitasnya tidak sama untuk semua warna yang berbeda. Sebenarnya, matahari menghasilkan intensitas cahaya yang lebih tinggi pada panjang gelombang yang lebih besar (merah dan hijau) dibandingkan dengan panjang gelombang yang lebih kecil (biru dan ungu). Jadi, ketika sinar matahari menyinari atmosfer, jumlah cahaya biru yang dihasilkan lebih banyak daripada cahaya ungu.

Faktor kedua berkaitan dengan mata manusia. Karena kita hanya merasakan tiga warna—merah, hijau, dan biru, mata kita tidak sensitif terhadap panjang gelombang kecil ungu dibandingkan terhadap biru. Jadi, jika langit menyebarkan panjang gelombang biru dan ungu, mata kita lebih menyukai warna biru. Kenyataannya, langit mungkin lebih ungu daripada yang Anda bayangkan.

Selain itu, jika diamati dengan teliti, langit tidak hanya satu warna. Memang ada ada warna Crayola yang disebut Biru Langit, namun kenyataannya langit adalah kumpulan warna berbeda yang bercampur menjadi satu. Itulah yang membuat langit begitu indah.

 

Mengapa Badai Membuat Langit Berwarna Ungu?

Lantas apa yang menyebabkan badai membuat kita melihat cahaya ungu ini? Pertama, hal ini biasanya terjadi saat matahari berada rendah di langit sehingga cahaya akan melewati lebih banyak udara. Rona kemerahan pada sore atau fajar dipadukan dengan cahaya biru dan ungu yang tersebar, menciptakan perpaduan ungu.

Selain itu, ini bukan hanya udara murni. Selalu ada banyak benda lain di atmosfer yang menyebabkan hamburan, seperti uap air, debu, dan puing-puing. Dan masih banyak lagi hal-hal serupa yang terjadi di sana selama terjadinya siklon tropis. Terakhir, tutupan awan di atas kepala dapat menghalangi langit biru. Semua faktor ini berkontribusi pada variasi warna yang liar, dan ya, salah satunya adalah ungu.

Topik Menarik