Lantik Pengurus DMI Jabar, Jusuf Kalla Minta Buat Program Bantu Jamaah
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Barat periode 2024-2029 resmi dilantik di Masjid Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Senin (14/10/2024).
Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla. Dalam amanatnya, Jusuf Kalla meminta agar pengurus PW DMI Jabar memiliki program dalam membantu para jamaah.
"Saya sampaikan tadi bahwa disamping masjid itu tempat ibadah, rumah Allah, juga pengurus harus selalu punya program membantu jamaah," ucap Jusuf Kalla.
Selain itu, Jusuf Kalla juga meminta pengurus PW DMI Jabar untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Bagaimana meningkatkan keadaan ekonomi masyarakat jamaah dan keseluruhan masyarakat dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang ada. Itu yang kita katakan memakmurkan dan dimakmurkan masjid," katanya.
Sementara itu, Ketua PW DMI Jabar, K.H. Mohammad Mansur Syaerozi menegaskan, pihaknya siap untuk membuat program yang bermanfaat untuk para jamaah sesuai dengan amanat yang disampaikan Jusuf Kalla.
"Programnya ga usah muluk-muluk kata beliau. Pesan itu, saya kumpulkan para pakar, para pengurus DMI ini, Profesor banyak, Doktor banyak, sehingga nanti kalau kita mau bikin kampus tidak usah susah-susah nyari para pakar," ucap Mansur.
Dari hasil diskusinya bersama para pakar, kata Mansur, ada dua visi yang diusung PW DMI Jabar. Pertama adalah visi Ilahiyah.
"Karena permintaan Allah adalah makmurkan rumah-Ku, visi kita adalah mewujudkan masjid-masjid di Jawa Barat yang makmur," ujarnya.
Sedangkan visi kedua adalah mewujudkan masjid-masjid di Jabar sebagai lokomotif pusat peningkatan peradaban bangsa dalam menyongsong era Indonesia Emas 2045.
Selain itu, salah satu programnya nanti adalah dengan menerbitkan sejumlah buku. Sedikitnya, akan ada empat buku yang dikeluarkan oleh PW DMI Jabar.
"Buku pertama adalah 6 Langkah Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid Dalam Rangka Membangun Kemandirian Keuangan Masjid. Kedua, kita terbitkan buku 5 Panduan Meraih 5 Sukses (Sukses Beragama, Sukses Berekonomi, Sukses Berkeluarga, Sukses Berkesehatan, Sukses Berbangsa dan Bernegara)," bebernya.
"Bagi jamaah masjid akan kita terbitkan buku namanya 9 Langkah Menjadi Orang Sukses Secara Islami. Begitu didengar semua bahwa umat Islam ini mayoritas ternyata shalatnya masih perlu diperbaiki. Oleh karena itu DMI Provinsi Jawa Barat menerbitkan buku yang berjudul Tuntunan Cara Berdialog dengan Allah," tambahnya.
Mansur menyebut, keempat buku ini juga merupakan bagian dari amanat Jusuf Kalla.
"Ini arahan dari ketua umum ketika kami menghadap, melahirkan 4 buku panduan ini. Setelah satu bulan kita akan rapat kerja, kita langsung TOT 1 kecamatan 1 orang untuk mensosialisasi 4 buku ini," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengucapkan selamat kepada para pengurus PW DMI Jabar dibawah pimpinan K.H. Mohammad Mansur Syaerozi yang baru saja dilantik.
"Saya ucapkan selamat kepada seluruh pengurus Dewan Masjid Indonesia Provinsi Jawa Barat, saya yakin dengan semangat Pak Ketua tadi, juga kebersamaan dan sinergi yang baik, kita akan mampu menjawab tantangan zaman," ucap Bey.
Bey berharap, kehadiran pengurus PW DMI Jabar ini dapat membantu pihaknya dalam menekan angka pinjaman online (Pinjol) dan memberantas judi online (Judol).
"Dengan adanya bantuan Dewan Masjid Indonesia mudah-mudahan bisa menekan pinjaman dan judi online seperti itu. Nanti kita bekerja sama, untuk bersama-sama memberikan bantuan kepada umat untuk melakukan usaha dengan kita carikan dari syari’ah atau dari holder untuk hal ini," katanya.
Bey juga berharap, DMI ini sebagai pilar utama dalam memperkuat akhlak bangsa dan memajukan kesejahteraan masyarakat Jabar. Hal itu sebagaimana pengalaman dan kepemimpinan Jusuf Kalla yang menjadi inspirasi bagi seluruh umat Islam di Indonesia, khususnya dalam memajukan peran masjid.
"Kita tahu bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, saya bertemu Pak Jusuf Kalla ini di 2014 waktu beliau wapres, beliau sangat menekankan tentang masjid itu harus bisa digunakan untuk pemberdayaan umat," ungkapnya.
"Jadi kalau untuk ibadah memang sudah seharusnya, tapi yang selalu ditekankan oleh Pak Jusuf Kalla adalah pemberdayaan umat," tandasnya.