IKA FHUB Dukung Hakim Perjuangkan Kesejahteraan demi Peradilan Bersih Profesional

IKA FHUB Dukung Hakim Perjuangkan Kesejahteraan demi Peradilan Bersih Profesional

Terkini | inews | Kamis, 10 Oktober 2024 - 10:06
share

JAKARTA, iNews.id - Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (IKA FHUB) merespons gerakan cuti massal para hakim untuk memperjuangkan kesejahteraan. IKA FHUB mendukung peningkatan kesejahteraan bagi para hakim.

"Mendukung peningkatan kesejahteraan bagi para hakim dalam mengemban tugas dan tanggung jawab menjaga peradilan bersih, profesional, independen, dan terpercaya," kata Ketua IKA FHUB Didik Farkhan Alisyahdi dalam keterangannya, Kamis (10/10/2024).

Didik menjelaskan, kontribusi para hakim sebagai ujung tombak pencari keadilan merupakan komponen penting dalam menciptakan peradilan yang bersih, profesional, independen dan terpercaya.

Sementara para hakim juga menghadapi sejumlah tantangan. Tantangan itu seperti kompleksitas perkara yang mereka tangani, besarnya jumlah perkara, serta tuntutan masyarakat untuk peradilan yang berkeadilan.

"Untuk menghadapi tantangan ini, para hakim perlu didukung tidak hanya dalam hal peningkatan kompetensi, tetapi juga melalui kesejahteraan yang memadai," ujar Didik.

Oleh karena itu, peningkatan kesejahteraan perlu didukung karena mempertimbangkan besarnya tugas dan tanggung jawab para hakim.

Sebelumnya, sejumlah hakim beraudiensi bersama pimpinan DPR, Selasa (8/10/2024). Mereka menyampaikan keluh kesah soal kesejahteraan yang kurang.

Hakim Pengadilan Negeri Sampang, Jawa Timur Aji Prakoso membagikan kisah pilu lantaran mendapat gaji rendah. Sambil terisak, dia bercerita terpaksa tak menghadiri pemakaman mertuanya di Denpasar, Bali karena tak memiliki ongkos untuk pulang.

Semula, dia bercerita saat itu ditugaskan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Lantaran uang yang terbatas, dia dan sang istri tak bisa menghadiri prosesi pemakaman mertuanya.

"Kami tidak bisa untuk berada di permakaman orang tua kami. Saya harus menghibur istri saya, karena orang tuanya meninggal, ya orang tua saya juga dan menyampaikan permohonan maaf, bahwa kita tidak bisa pulang ke Denpasar pada saat itu," kata Aji saat beraudiensi bersama pimpinan DPR, Selasa (8/10/2024).

Menurutnya, pengalaman pahit terkait kesejahteraan juga dialami oleh para hakim lainnya di Indonesia. Bahkan, banyak hakim yang harus bercerai dengan pasangan.

"Tidak sedikit yang harus berpisah, akhirnya bercerai dengan pasangannya karena persoalan ekonomi ini," kata Aji.

Topik Menarik