Profil Romo Benny Susetyo, Pastor Penggerak Moral Bangsa Meninggal Usia 55 Tahun
JAKARTA, iNews.id - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau yang akrab disapa Romo Benny Susetyo meninggal dunia, Sabtu (5/10/2024). Dia wafat pada usia 55 tahun.
Kabar meninggalnya Romo Benny dikonfirmasi Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI), Alissa Wahid.
"Benar," ujar Alissa saat dikonfirmasi iNews Media Group .
Alissa mengungkapkan Romo Benny sudah lama menderita diabetes. Hanya saja, dia mengaku tidak mengetahui penyebab Romo Benny meninggal.
"Saya belum tahu sebab spesifik meninggalnya," ujar dia.
Berikut profil Romo Benny Susetyo yang dikutip dari laman resmi BPIP.
Berikutnya profil Romo Benny.
Profil Romo Benny Susetyo
Romo Benny lahir pada 10 Oktober 1968. Dia merupakan alumni Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang 1996.
Pria kelahiran Malang, Jawa Timur ini dikenal sebagai pastor muda yang mengusung gerakan moral bangsa.
"Agama harus menjadi inspirasi batin bagi setiap orang dalam bertindak, berpikir, dan berperilaku, ujar Benny dalam laman BPIP.
Dia menekankan kehadiran agama bertujuan membawa perdamaian di dunia. Sementara musuh agama yakni rasa kebencian terhadap sesama.
Menurutnya, agama hadir membawa rahmat perdamaian, keadilan dan perlindungan kepada rakyat lemah dan kecil.
Amalkan iman, karena agama tanpa iman itu sia-sia, tutur dia.
Romo Benny juga dikenal aktif mengadvokasi masyarakat hingga korban bencana dan kekerasan. Bersama Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, akademikus Rocky Gerung hingga cendekiawan Azyumardi Azra, dia mendirikan Setara Institute for Democracy and Peace pada 2005 lalu.
Dikutip dari laman Setara, organisasi ini didirikan dengan semangat perlakuan yang sama dan menjunjung tinggi martabat manusia. Setara mempromosikan sistem politik terbuka berdasarkan penghormatan terhadap keberagaman, pembelaan hak asasi manusia, serta penghapusan intoleransi dan sikap xenophobia.