Berhasil Tangkap Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Polda Sumbar Banjir Karangan Bunga

PADANG - Polda Sumatera Barat dikirimi banyak papan bunga usai menangkap Indra Septiarman, tersangka pembunuh gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari di Padang Pariaman. Karangan bunga dikiriman masyarakat hingga pejabat sebagai apresiasi dan dukungan ke polisi agar mengusut tuntas kasus tersebut.

Pantauan Okezone , Sabtu (21/9/2024), sejumlah papan bunga menghiasi bagian depan Markas Polda Sumbar. Salah satu yang menarik perhatian adalah papan bunga dikirim oleh Wakil Gubernur Sumbar Audi Joinaldy.

"Terima kasih Kapolda Sumbar atas berhasil menangkap pembunuh dan pemerkosa Nia," begitu bunyi tulisan yang terpampang di papan itu.

Tidak hanya Wagub Sumbar, anggota DPR dan masyarakat juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Polda Sumbar lewat papan bunga.

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulistyawan berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan support kepada kepolisian dalam mengungkap kasus pembunuhan Nia.

Terima kasih kepada masyarakat yang telah mengapresiasi serta memberikan dukungan dan membantu pihak kepolisian dalam mengungkap pelarian pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari, kata Dwi.

Kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari menjadi perhatian publik. Nia dicegat oleh pelaku saat menjajakan gorengan keliling kampung pada Jumat, 6 September 2024. Kemudian Nia dibawa ke seuatu lokasi lalu diperkosa dan dibunuh. Jasadnya dikubur. Belakangan jenazah Nia ditemukan terkubur di Guguak Gajah, Kayutanam, Padang Pariaman.

Polda Sumbar bersama Polres Padang Pariaman membentuk tim khusus mengejar pelaku. Pengejaran tersangka pembunuhan berawal dari penyelidikan kasus yang telah menarik antusiasme dan partisipasi masyarakat. Indra Septiarman, akhirnya berhasil ditangkap dalam sebuah operasi pengejaran pelaku yang cukup dramatis.

Persembunyiannya di plafon sebuah rumah kosong di Guguak Gajah, Kayutanam pada Kamis, 19 September 2024 sekitar jam 3 sore, masyarakat juga telah memberikan bantuan penyisiran di area yang semula belum terjangkau oleh aparat.