SPECIAL REPORT: Wisata Luar Angkasa Jadi Fenomena

SPECIAL REPORT: Wisata Luar Angkasa Jadi Fenomena

Terkini | okezone | Minggu, 15 September 2024 - 13:16
share

JAKARTA Misi Polaris Dawn yang diluncurkan perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, sukses membawa warga sipil untuk melakukan berjalan di luar angkasa atau spacewalk pertama yang dilakukan oleh swasta. Misi yang membawa empat penumpang tersebut menjadi perkembangan baru dalam bidang wisata luar angkasa yang semakin populer, setidaknya di kalangan orang-orang berkantong tebal, dalam satu dekade terakhir.

Wahana Crew Dragon yang diluncurkan SpaceX membawa empat awak sipil swasta, yaitu pilot misi Scott Poteet, 50 tahun, seorang pensiunan letnan kolonel Angkatan Udara Amerika Serikat (AS); teknisi senior SpaceX Sarah Gillis, 30 tahun, dan Anna Menon, 38, serta miliarder pendiri perusahaan pembayaran elektronik Shift4, Jared Isaacman, 41 tahun, dalam misi Polaris Dawn selama lima hari. Spacewalk, yang merupakan sajian utama dari misi ini dilakukan pada hari ketiga.

Spacewalk komersial pertama dalam sejarah ini sempat tertunda sekitar dua setengah jam, dengan perjalanan luar angkasa dimulai sekira pukul 10:50 GMT setelah palka pesawat ruang angkasa dibuka. Isaacman dan Menon bergantian melakukan spacewalk selama beberapa menit sekaligus menguji ketahanan dan mobilitas pakaian luar angkasa yang dikembangkan SpaceX, sementara dua kru lainnya tetap berada di dalam wahana.

Tak seorang pun kru mengalami gejala parah, yang dapat mencakup mabuk perjalanan akut yang dapat berakibat fatal dalam kasus ekstrem akibat perbedaan tekanan, yang menjadikan misi ini sebuah kesuksesan bagi SpaceX. Para kru juga melakukan puluhan eksperimen, termasuk komunikasi laser antar-satelit antara pesawat antariksa dan konstelasi satelit Starlink milik Space X.

Dilansir Reuters , keempat awak tersebut kini akan memulai perjalanan mereka kembali ke Bumi di dalam pesawat antariksa, dengan pendaratan diperkirakan akan terjadi di lepas pantai Teluk Meksiko pada Sabtu, (14/9/2024).

Spacewalk menjadi gimmick baru dalam wisata luar angkasa, yang semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Wisata luar angkasa atau wisata antariksa adalah perjalanan antariksa manusia untuk tujuan rekreasi atau bersantai. Wisata ini terbagi menjadi beberapa jenis, termasuk wisata antariksa orbital, suborbital, dan bulan.

Namun, ada definisi yang lebih luas untuk wisata luar angkasa. Menurut Panduan Wisata Luar Angkasa, ini adalah kegiatan komersial yang terkait dengan antariksa yang mencakup pergi ke luar angkasa sebagai turis, menonton peluncuran roket, mengamati bintang, atau bepergian ke destinasi yang berfokus pada luar angkasa.

Misi wisata luar angkasa telah terjadi beberapa kali sebelumnya, dimulai pada 2001 ketika pengusaha Amerika Serikat (AS) Dennis Tito menjadi pelanggan pertama yang membayar untuk menaiki kapsul Soyuz Rusia menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dalam beberapa tahun terakhir, puluhan pelanggan yang membayar dari perusahaan seperti Virgin Galactic dan Blue Origin juga telah melakukan "lompatan" suborbital singkat ke luar angkasa yang berlangsung selama beberapa menit.

Saat ini ada setidaknya enam perusahaan yang menawarkan atau merencanakan perjalanan wisata luar angkasa, yaitu Virgin Galactic, Blue Origin, SpaceX, Boeing, Axiom Space, dan Space Perspective.

Mengingat biaya yang dikeluarkan untuk meluncurkan roket dan wahana ke orbit Bumi dan risko yang mungkin terjadi, tidak sembarang orang bisa menjadi perserta wisata luar angkasa. Salah satu faktor yang menentukan adalah kekuatan finansial karena untuk berwisata ke luar Bumi membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Sebagai gambaran Virgin Galactic mematok tarif USD250.000 (Rp3,8 miliar) untuk penerbangan suborbital 2 jam pada ketinggian 80 km; Blue Origin sekira USD300.000 (Rp4,6 miliar) untuk penerbangan suborbital 12 menit pada ketinggian 100 km; Axiom Space: USD55 juta (Rp846 miliar) untuk penerbangan orbital 10 hari; Space Perspective: USD125.000 (Rp1,9 miliar) untuk penerbangan 6 jam ke tepian luar angkasa (32 km di atas Bumi). Misi Polaris Dawn SpaceX sendiri diperkirakan menghabiskan biaya USD200 juta, dan Isaacman diduga merogoh kocek setidaknya puluhan juta dolar untuk melakukan spacewalk swasta pertama ini.

Wisata luar angkasa bagi banyak orang adalah sebuah mimpi, termasuk bagi miliarder Richard Branson, pemilik dari Virgin Galactic.

Kami akan memberikan orang-orang rasa dari luar angkasa, dari sana kita mungkin bisa mengirim orang ke orbit. Saya harap pada masa hidup kita, kita akan memiliki semacam hotel yang mengambang di dekat Bulan, kata Branson dalam wawancara dengan Smithsonian Channel beberapa tahun lalu.

Saya sering berfantasi dan bermimpi tentang ini dan saya mengatakan kepada para insinyur tolong bantu kami mengubah mimpi ini menjadi kenyataan.

Virgin Galactic pernah menargetkan 400 penerbangan wisata luar angkasa setiap tahunnya, yang berati lebih dari satu penerbangan per hari.

Selain biaya yang tinggi, wisata luar angkasa juga memicu kontroversi karena potensi dampaknya terhadap lingkungan.

Pasalnya peluncuran roket secara umum berbahaya bagi lingkungan karena pembakaran bahan bakar roket, mesin roket melepaskan gas berbahaya dan partikel jelaga ke atmosfer bagian atas, yang mengakibatkan penipisan ozon. Dengan semakin populernya wisata antariksa, berarti potensi meningkatnya jumlah peluncuran roket yang meningkatkan jejak karbon juga semakin tinggi.

Beberapa pakar juga menilai wisata luar angkasa ini melanggar pasal Perjanjian Luar Angkasa yang ditandatangani oleh negara-negara adidaya pada 1967 selama Perang Dingin. Pasal tersebut menetapkan bahwa aktivitas entitas nonpemerintah di luar angkasa harus mendapat izin dan diawasi oleh negara pihak. Wisata luar angkasa, seperti misi Polaris Dawn, bukanlah misi dari NASA dan tidak diatur Pemerintah AS.

Topik Menarik