Atasi Kemacetan, Ridwan Kamil Ingin Pindahkan Pusat Pemerintahan Jakarta

Atasi Kemacetan, Ridwan Kamil Ingin Pindahkan Pusat Pemerintahan Jakarta

Terkini | inews | Minggu, 15 September 2024 - 06:10
share

JAKARTA, iNews.id - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memaparkan sejumlah strategi mengatasi kemacetan di Jakarta jika terpilih menjadi Gubernur. Salah satunya dengan memindahkan pusat pemerintahan Jakarta.

"Ada wacana, mau didukung DPRD, kita pindahkan pusat pemerintahan DKI keluar pusat Jakarta. Ini juga strategi mengurangi kemacetan," katanya, Sabtu (14/9/2024).

Mantan Wali Kota Jawa Barat itu mengatakan salah satu persoalan kemacetan di Jakarta karena pusat perkantoran berjarak cukup jauh dari hunian tempat pekerja. Dia menyebut kerap terjadi penumpukan kendaraan terutama pada hari kerja di jalanan.

Ridwan Kamil mengungkapkan atas persoalan tersebut maka salah salah satu solusinya adalah mendekatkan hunian dengan sektor perkantoran, atau paling tidak dekat dengan hub transportasi.

"Yang saya lakukan adalah mengurangi pergerakan, misalnya kantor dan rumah tidak terlalu jauh," ujarnya.

Konsep rencana pembangunan hunian itu dijelaskan ridwan kamil dengan memgangun hunian vertikal. Misalnya digabung dengan mal eksisting di pusat kota atau pasar-pasar.

Adapun konsep TOD (Transit Oriented Development) yang direncanakan Ridwan Kamil, juga akan mengembangkan stasiun-stasiun KRL yang eksisting untuk dibangun hunian di atasnya. Model pembangunan ini, dikatakan Ridwal Kamil, terinspirasi pada pengembangan hunian yang dilakukan di Hongkong.

"Misal stasiun masih 1 lantai, misalnya dibawah stasiun, atas pasar dan apartemen. Saya di Hongkong seperti itu," katanya.

Strategi lain yakni dengan melakukan pembatasan hari kerja pekerja kantoran. Modelnya sama seperti yang diterapkan pada saat Pandemi Covid 19. Beberapa industri atau kantor pemerintah yang memiliki pekerjaan bisa diselesaikan dari rumah, maka tidak perlu harus absen ke kantor.

"Ini (WFH) akan membuat pergerakan terbatas. Nanti kita gilir. Misal Senin industri media (WFH). Kemudian Selasa industri apa, dan lain sebagainya," kata Ridwan Kamil.

Topik Menarik