627.463 Kendaraan Diprediksi Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Maulid Nabi 2024

627.463 Kendaraan Diprediksi Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Maulid Nabi 2024

Terkini | sindonews | Sabtu, 14 September 2024 - 20:47
share

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi sebanyak 627.463 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada periode libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW 13 - 16 September 2024.Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana mengatakan, total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini diprediksi naik 7,3 jika dibandingkan lalin normal (584.650 kendaraan).

Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (ke arah Merak), GT Ciawi (ke arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (ke arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (ke arah Bandung).

Untuk prediksi distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 276.369 kendaraan (44) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 194.612 kendaraan (31) menuju arah Barat (Merak), dan 156.482 kendaraan (25) menuju arah Selatan (Puncak).

Jasa Marga memprediksi puncak kendaraan meninggalkan Jabotabek akan terjadi pada hari Sabtu (14/09) dengan jumlah lalin sebesar 183.963 kendaraan atau naik 10,4 terhadap lalin normal.

"Dengan melihat peningkatan volume kendaraan yang akan meninggalkan wilayah Jabotabek tersebut, Jasa Marga memastikan kesiapan layanan operasi jalan tol Jasa Marga Group berjalan dengan optimal," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (14/9/2024).

Jasa Marga juga akan memastikan keberfungsian peralatan tol di gardu serta menambah jumlah petugas dan mobile reader untuk menambah kapasitas transaksi di gerbang tol utama. Tidak hanya di gerbang tol, potensi terjadinya kepadatan di lajur pun diantisipasi dengan penempatan petugas di titik-titik rawan kepadatan untuk mempercepat penanganan gangguan kendaraan di lajur serta mengatur lalu lintas.

"Jasa Marga juga siap mendukung rekayasa lalu lintas atas diskresi Kepolisian, seperti Contraflow, dengan menempatkan petugas dan rambu-rambu pendukung," pungkasnya.

Topik Menarik