Penampakan Ibu Kota Baru Mesir, Kota Hijau di Tengah Padang Pasir Seluas Singapura
WASHINGTON, iNews.id - Mesir sedang membangun ibu kota baru yang akan menggantikan Kairo. Badan antariksa Amerika Serikat NASA baru-baru ini merilis kota baru berjarak sekitar 45 km sebelah timur Kairo itu.
Dari gambar satelit Landsat NASA terungkap perkembangan pesat pembangunan 'Ibu Kota Administratif Baru' yang belum diberi nama tersebut. Lokasinya berada di tengah padang pasir. Proses pembangunannya tampak telah 70 persen lebih. Ini berarti dominasi Kairo sebagai pusat politik sejak abad ke-10 masehi segera berakhir.
Kota baru tersebut berdiri di area yang luasnya mirip dengan Singapura atau bisa menampung lebih dari 6 juta penduduk.
NASA membandingkan gambar satelit yakni pembangunan pada Agustus 2017 dengan Agustus 2024. Hasilnya menunjukkan perubahan masif sebuah pusat kota. Gambar yang diambil pada 2017 belum menunjukkan berdirinya kota baru. Namun dalam gambar 2024, perluasan Ibu Kota Administratif Baru terlihat sangat jelas, termasuk beberapa bangunan landmark.
Di antara landmark itu adalah Green River Park, hamparan ruang hijau sepanjang 10 km yang membelah padang gersang. Bagian itu menampilkan jalur pejalan kaki dan sepeda di tengah vegetasi asli Mesir.
Sementara di sebelah timur Green River Park, berdiri beberapa gedung kementerian pemerintah yang padat. Kementerian Pertahanan memakan area paling luas yang bangunannya dikenal sebagai The Octagon atau Segi Delapan.
Selanjutnya di sebelah selatan terdapat kompleks olahraga yang luas. Salah satunya stadion terbesar kedua di Afrika serta sejumlah fasilitas lain. Pembangunan fasilitas olahraga itu merupakan bagian dari persiapan Mesir yang akan mengajukan sebagai tuan rumah Olimpiade 2036.
Di tengah pembangunan yang berlangsung, lebih dari 1.500 kepala keluarga (KK) dilaporkan telah pindah ke Ibu Kota Administratif Baru hingga Maret 2024. Populasinya diperkirakan terus meningkat menjadi 10.000 KK pada akhir 2024.
Unggul Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024, Cabup Bogor Rudy Susmanto Paparkan Program 100 Hari Kerja
Seiring dengan itu, beberapa kementerian telah memulai operasional di tempat baru. Bahkan parlemen sudah mulai bersidang di gedung yang lebih canggih dibandiingkan dengan Kairo. Beberapa bank dan bisnis juga siap memindahkan kantor ke ibu kota baru.
Pemerintah Mesir mengumumkan pembangunan ibu kota baru pada 2015. Tujuannya untuk menghindari kepadatan di Kairo yang terus meningkat, kemacetan lalu lintas, dan polusi. Keputusan untuk membangun ibu kota baru muncul karena populasi Kairo terus melonjak.
Data pada 2024 menempatkan populasi Kairo lebih dari 22 juta jiwa. Tingkat kepadatannya lebih dari 50.000 pendududuk per 1 mil persegi atau terpadat ke-37 di dunia.
Populasi Kairo naik hampir tiga kali lipat sejak 1984, mengubah jejak kota secara signifikan. Bahkan pusat-pusat populasi penduduk Kairo tumpah ke luar sepanjang Sungai Nil dan gurun.
Transformasi Kairo telah dipantau secara ketat dari luar angkasa sejak 1965, termasuk oleh NASA. Misi Gemini 5 saat itu mendokumentasikan perluasan kota tersebut.