4 Alasan <i>Silent</i> <i>Treatment</i> Picu Hubungan Jadi Berantakan

4 Alasan Silent Treatment Picu Hubungan Jadi Berantakan

Terkini | okezone | Minggu, 8 September 2024 - 10:00
share

TAK semua orang suka meluapkan atau mengekspresikan amarahnya dengan omelan atau makian. Tidak sedikit juga yang memilih untuk melakukan silent treatment, termasuk ketika marah atau kesal kepada pasangan baik itu pacar, suami atau istri.

Silent treatment dalam hubungan adalah bentuk komunikasi pasif-agresif, di mana salah satu pasangan secara sengaja mengabaikan atau menolak berkomunikasi dengan yang lain sebagai cara untuk menunjukkan ketidakpuasan, marah, atau mengendalikan situasi.

Silent treatment, bisa  dalam bentuk diam sepenuhnya, menolak membalas pesan, atau menghindari kontak fisik dan emosional, Nah, tahukah Anda ternyata  silent treatment disebut bisa merusak hubungan karena menciptakan jarak emosional, kebingungan, dan rasa frustrasi pada pihak yang diabaikan.

Melansir Times of India, Minggu (8/9/2024) berikut beberapa alasan mengapa silent treatment dikatakan bisa memicu rusaknya hubungan percintaan yang dibangun.

1. Menciptakan jarak: Sikap diam menyebabkan adanya jarak antara kedua pihak dalam suatu hubungan. Ketika pasangan mulai merasakan jarak tersebut, mereka mungkin kehilangan kepercayaan dan enggan berkomunikasi dengan terbuka.  Mulai menutupi diri dari perasaan hingga merasa benci terhadap pasangannya.

 

2. Keraguan ke pasangannya: Perlakuan diam bisa memicu masalah kepercayaan, karena pasangan yang sedang mengalami perlakuan ini mungkin merasa ditinggalkan dan tidak dihargai. Mereka bisa merasakan bahwa kebutuhan mereka diabaikan dan diperlakukan seolah-olah dirinya tidak penting.

3. Bikin batas komunikasi : Silent treatment membangun penghalang dalam komunikasi sebuah hubungan. Semakin pasangan menarik diri, semakin besar jarak yang terbentuk. Saat memilih untuk diam, pasangan bisa merasa khawatir dan terluka secara emosional.

4. Memicu perselingkuhan: Kemungkinan besar, diam ke  pasangan ini bisa memicu pasangan malah mencari dukungan emosional dan perhatian dari orang lain yang tidak diberikan oleh pasangannya.  Sehingga terjadinya meningkatkan risiko perselingkuhan.

Topik Menarik