Penjualan Mobil 2024 Diprediksi Cuma 930 Ribu Unit

Penjualan Mobil 2024 Diprediksi Cuma 930 Ribu Unit

Terkini | okezone | Sabtu, 7 September 2024 - 17:49
share

JAKARTA - Penjualan mobil nasional 2024 diyakini tidak akan menembus 1 juta unit. Sementara Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mencapai 1,1 juta unit pada 2024.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandi, mengakui sulit untuk menembus penjualan 1 juta unit pada 2024. Ia pun memperkirakan penjualan mobil nasional tahun ini berada di kisaran 900 ribu unit.

"Kalau market satu juta akan sulit ya. Prediksi kita mungkin sekitar 920-930 (ribu-red)," ujar Anton saat peluncuran New Fortuner di Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Ia berharap penjualan mobil bisa mencapai angka 900 ribuan. Namun, hal ini masih tergantung dengan kondisi market beberapa waktu ke depan.

"Kita harapkan begitu karena tergantung masih beberapa bulan ke depan," ujarnya.

Diketahui, berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer mencapai 484.235 unit. Angka itu turun 17,5 dari periode yang sama tahun lalu yakni mencapai 586.931 unit.

Namun, Anton tidak bisa memperkirakan penjualan tahun ini paling jelek di angka berapa. Kembali lagi, hal itu masih bergantung dengan kondisi market.

"Kita hitung dulu tergantung kondisi market di Agustus, September, Oktober. Ya lebih kurang kita akan bisa lihat," ujarnya.

Pihaknya sudah berusaha untuk meningkatkan penjualan ini. Hal itu lewat produk-produk yang diluncurkan hingga sejumlah program yang ditawarkan kepada konsumen agar membeli mobil.

"Effort saya rasa sejak awal tahun sudah banyak jadi mulai dari produk baru, aktivitas-aktivitas, kemudian program-program," tutur Anton Jimmi.

Ia menjelaskan, dari bulan Juli ini, pihaknya menawarkan program-program baru, seperti low down payment hingga low installment.

"Mudah-mudahan ini akan membantu membangun momentum. karena ini momentum sudah mulai kembali ini tinggal naiknya cepet atau bertahap. Saya rasa momentumnya sudah bottom out, bursa saham lagi naik, dolar sudah agak turun," ujarnya.

Topik Menarik