Dukungan Lembaga Keuangan Desa dan KUR, Jadi Modal Utama Petani Milenial di Daerah

Dukungan Lembaga Keuangan Desa dan KUR, Jadi Modal Utama Petani Milenial di Daerah

Terkini | depok.inews.id | Jum'at, 6 September 2024 - 20:40
share

TANAH LAUT, iNews Depok.id - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat di dunia melalui pengelolaan pertanian. Karena itu, dia ingin insan pertanian bekerja keras dan memiliki integritas.

Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional di bidang pertanian, Kementan terus meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha di bidang pertanian.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti juga mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi pelaku bisnis pertanian. Permodalan menjadi faktor penting dalam usaha para petani milenial.

Kementan bersama YESS memfasilitasi dan mendampingi usaha petani milenial dari hulu hingga hilir. Program YESS juga menghubungkan petani milenial dengan para stakeholder, termasuk permodalan dan perbankan.

Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani milenial, yang kali ini di lakukan oleh unit pelaksana teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) program YESS Kalimantan Selatan.

SMK-PP Negeri Banjarbaru mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema 'Peran Pemerintah Desa dan Lembaga Keuangan Desa untuk Permodalan Petani Muda' secara luring dan daring. Bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Rabu (4/9/2024).

MAF Tani Akur ini menghadirkan 4 narasumber diantaranya: Dardiansyah selaku Kepala Desa Tirta Jaya, kemudian Kartiani seorang penyuluh dari BPP Kec. Bajuin, selanjutnya Andika Putra, selaku Direktur Bumdes (Maju Bersama Desa Tirta Jaya), dan terakhir Hendra Setiawan Pratama, seorang petani lokal andalan (local champion) .

Mengawali MAF, Inneke Kusumawaty, Plt. Kepala Pusat Pendidikan Pertanian menyampaikan bahwa, daerah Tanah Laut memiliki potensi kluster pangan yang besar, sehingga pihaknya berharap apabila IMMACo diterapkan di sana akan berjalan baik.

Selain itu kita sedang mempersiapkan dan mendukung program makan siang bergizi, kita akan mengoptimalkan suplai pangan dari wilayah sendiri, sehingga ini menjadi awal yang baik. Serta kami berharap Lembaga keuangan bisa mensupport petani muda, sehingga mereka bisa penumbuh kembangan dan bisa melembaga," kata Inneke dalam keterangan tertulisnya, Jum'at (6/9/2024).

Materi pertama dari Kepala Desa Tirta Jaya, yang menyampaikan bahwa Desa Tirta Jaya yang merupakan desa transmigran ini siap mendukung sektor pertanian.

Dardiansyah menjelaskan kelompok tani bisa mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan mendukung sektor pertanian dari Desa yang telah di anggarkan sekitar 20 persen.

Kepala desa berharap pemuda-pemuda bisa memajukan Desa Tirta Jaya, salah satunya melalui sektor pertanian ini, dengan adanya Program YESS ini sebagai salah satu jalan untuk memajukan Desa Tirta Jaya.

Kemudian Kartiani, penyuluh dari BPP Kecamatan Bajuin, menjelaskan bahwa sebagai penyuluh, BPP siap membantu para petani-petani muda, dengan datang ke BPP Kecamatan Bajuin. Ia menjelaskan adanya Program Yess ini telah membantu pengembangan usaha petani muda.

Ia menambahkan di wilayah Kecamatan Bajuin dalam Program YESS telah mendapatkan bantuan agribisnis (HK) sebanyak 20 orang. Selain itu petani juga mendapatkan akses permodalan ada 30 orang dari Bank Kalsel, BRI, Gapura Karomah dangan bunga 0 persen.

Pemateri ketiga, Andika Putra, selaku Direktur Bumdes (Maju Bersama Desa Tirta Jaya), Bumdes ini memiliki tempat wisata alam. Ia berharap masyarakat ikut dalam pengembangan usaha agrowisata.

Terakhir dari Hendra Setiawan Pratama, seorang kampiun lokal dalam peternakan kambing menyampaikan, Ia memilih menjadi petani karena ingin agar tetap menjadi pengusaha yang bisa memenuhi kebutuhan sampai tua.

Selain itu, Ia menegaskan bahwa di Desanya memiliki Sumber Daya Alam yang cukup. Melalui bantuan agribisnis (HK) Program YESS, Ia bisa mengembangkan usahanya, yang ia tekuni karena hobi dalam bidang pertanian dan peternakan.

Di akhir kesempatan, Manager Program YESS PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana mengajak petani-petani muda untuk mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian walau YESS ini sudah selesai. Bahkan diharapkan di BPP dapat mengadakan pertemuan dengan pemasok kebutuhan industri, investor, pengarah, dan petani.

Sehingga nantinya dapat membentuk pertemuan bisnis yang terjadwal antara pelaku bisnis, dengan calon mitra distribusi, calon mitra pemasok, calon mitra pendanaan, dan juga calon mitra investor (bisnis dan matching ) strategi menyampaikan ide bisnis atau usaha yang telah didirikan oleh pendiri atau pitching .

Topik Menarik