Satu lagi Perwira Tinggi Israel Mundur, Kali Ini Kepala Intelijen Kepolisian
TEL AVIV, iNews.id - Satu per satu perwira militer Israel mundur. Kali ini Kepala Divisi Intelijen Kepolisian Israel, Dror Assaraf, mengatakan berencana mengundurkan diri dalam waktu dekat.
Stasiun televisi Israel KAN melaporkan, Assaraf akan mengundurkan diri setelah 35 tahun bertugas di kepolisian.
Kabar pengunduran diri Assaraf muncul sehari setelah Shuki Tahauko, komandan kepolisian Distrik Utara, mengundurkan diri dari jabatannya setelah 2 tahun menjabat.
Menurut KAN, Assaraf akan menjadi perwira tinggi kepolisian Israel keenam yang mengundurkan diri sejak awal tahun ini.
Selain itu, Assaraf juga perwira tinggi ketiga yang mundur sejak Danny Levy diangkat menjadi kepala kepolisian nasional Israel pada Juli lalu. Levy merupakan orang kepercayaan menteri radikal sayap kanan Itamar Ben Gvir.
Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat (AD) Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Tamir Yadai juga mengundurkan diri. Militer Zionis menyebut alasan pengunduran diri Yadai pribadi. IDF tidak memberikan penjelasan lebih rinci mengenai alasan pengunduran diri Yadai.
Keputusan mundur itu diambil Yadai setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan tak akan menarik pasukan Israel dari Koridor Philadelphi, garis perbatasan Mesir dengan Gaza sepanjang 14 km.
Keputusan itu yang menyebabkan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza belum juga tercapai sampai saat ini. Israel mengajukan syarat baru terkait Koridor Philadelphi meski Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant menentangnya.
Hamas menentang syarat baru tersebut, bahkan menegaskan kembali Israel harus angkat kaki dari seluruh wilayah Gaza.
Pada awal Juni lalu Komandan Divisi Gaza IDF Avi Rosenfeld mengundurkan diri dengan alasan gagal melindungi pangkalan militer dan permukiman Israel dari serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.
Rosenfeld bukan perwira senior Israel pertama yang mengundurkan diri karena gagal mengantisipasi serangan Hamas. Pada April, Kepala Direktorat Intelijen Militer (AMAN) Angkatan Darat Aharon Haliva mengundurkan diri juga karena gagal pada 7 Oktober.