Deretan Kesederhanaan Paus Fransiskus selama Kunjungannya di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia mengobati rasa rindu dan membawa sukacita bagi umat Katolik. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia dan juga Kepala Negara Takhta Suci Vatikan itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Di hari pertama kunjungan di Jakarta, Paus Fransiskus telah menunjukkan keteladanan lewat kesederhanaan. Dalam perjalanan apostoliknya, Paus memilih menggunakan fasilitas dan akomodasi yang tidak mewah mulai dari pesawat, mobil dan tempat untuk menginap. Fasilitas ini pula yang akan digunakan hingga hari terakhir perjalanan Paus di Indonesia.
Berikut deretan kesederhanaan Paus Fransiskus dalam kunjungannya di Indonesia:
1. Paus Fransiskus Naik Pesawat Komersial Biasa ke RI, Bukan Jet Pribadi
Paus Fransiskus terbang ke Indonesia bukan dengan jet pribadi, melainkan dengan pesawat Airbus A330neo milik maskapai penerbangan nasional Italia, ITA Airways. Pesawatnya tidak memiliki nama khusus yang menunjukkan pesawat itu digunakan oleh seorang Paus.
Ini bukan pertama kali Paus Fransiskus menggunakan maskapai penerbangan nasional untuk bepergian. Sejak menjadi pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia pada 13 Maret 2013, Paus asal Argentina ini diketahui tidak memiliki jet pribadi.
Pada kunjungannya ke Ulan Bator, Mongolia, Jumat, 1 September 2023 misalnya, Paus Fransiskus dan rombongan juga menggunakan pesawat ITA Airways.
Ukuran pesawat yang ditumpangi Paus Fransiskus biasanya bergantung pada lama perjalanan. Untuk rute jarak pendek dan menengah, pesawat yang dipilih biasanya jenis Airbus A320 atau A321. Sementara untuk rute lebih jauh menggunakan A330 atau Boeing 777.
Sementara dalam perjalanan pulang, Paus juga memilih untuk terbang dengan maskapai penerbangan nasional negara tuan rumah atau maskapai penerbangan nasional terkemuka.
Tercatat ada sejumlah maskapai asing yang pernah membawa Paus pulang ke Italia, di antaranya adalah American Airlines, Biman Bangladesh, Avianca, dan TAP Air Portugal. Paus juga pernah naik pesawat Airbus A220 milik Maskapai airBaltic yang ukuran dan levelnya di bawah A330. Selain itu, Paus Fransikus pernah naik Maskapai Aer Lingus, SriLankan untuk mengantarkannya pulang dari misi kunjungan ke negara lain.
Tak hanya itu, selama penerbangan, Paus rutin pergi ke bangku kelas ekonomi untuk memberikan konferensi pers dadakan, sebagaimana yang dilakukan dalam penerbangan menuju Indonesia, Selasa (3/9/2024). Paus juga menggunakan kesempatan selama terbang untuk mengobrol dengan mereka yang terbang bersamanya. Bahkan, Paus menikahkan pasangan pramugari-pramugara yang upacara pernikahannya ditunda ketika gempa bumi melanda gereja asal mereka dalam penerbangan dengan LATAM Airlines pada 2018.
2. Paus Fransiskus Naik Mobil Biasa
Pemimpin Takhta Suci Vatikan, Paus Fransiskus juga memilih naik mobil biasa dari Bandara Soetta ke Kedubes Vatikan, bukan mobil mewah hingga antipeluru. Selama kunjungannya di Indonesia pada 3-6 September, Paus menggunakan mobil biasa.
Ketua Panitia Pelaksana Panitia Kunjungan Bapa Suci Fransiskus, Ignasius Jonan mengatakan, Paus Fransiskus akan naik mobil Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid selama di Jakarta.
"Civil car yang digunakan oleh Sri Paus itu Toyota Kijang Innova Zenix ya," kata Jonan kepada wartawan, Senin (2/9/2024).
Sementara khusus saat Misa Agung di GBK pada Kamis (5/9/2024), Paus Fransiskus rencananya menggunakan kendaraan taktis Maung buatan PT Pindad. Kendaraan itu digunakan untuk menyapa warga.
"Kalau yang diproduksi di Pindad itu kendaraan yang disebut Maung itu adalah kendaraan untuk inspeksi menyapa umat waktu misa di GBK," ucap Jonan.
Saat mengunjungi Seoul, Korea Selatan pada Agustus 2014 lalu, Paus Fransiskus juga menunjukkan kesederhanaannya. Dia membuat publik heboh dengan pilihan mobil sederhana untuk kunjungan lima hari, sebuah Kia Soul.
3. Paus Fransiskus Pilih Menginap di Kedubes Vatikan
Peringatan Hari Ikan Nasional di KKP
Selain memilih penerbangan biasa dan mobil biasa, Paus Fransiskus menunjukkan kesederhanaan dengan memilih menginap di Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, bukan di hotel. Paus akan menginap selama tiga malam di Kedubes Vatikan yang berlokasi di dekat Monas.
"Bapak Paus akan menginap di Kedutaan Besar Vatikan. Jadi tidak menginap di hotel," kata Jonan.
Tak hanya di Indonesia, dalam kunjungannya ke berbagai negara, Paus Fransiskus juga memilih bermalam di Kedubes Vatikan.
Gayanya yang rendah hati dan sederhana telah ditunjukkan sejak memimpin Gereja Katolik. Paus Fransiskus memilih tinggal di Wisma Tamu, Santa Marta, alih-alih apartemen kepausan di Istana Apostolik yang dianggapnya mewah. Paus Fransiskus membawa kopernya sendiri, naik bus dan menggunakan mobil kecil.