Karhutla Hanguskan Lahan di Kawasan Sekitar B29 TN Bromo Tengger Semeru

LUMAJANG - Kebakaran hutan dan lahan (kahurtla) melanda kawasan Wisata Bukit B29 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Kebakaran terjadi di kawasan Blok Pusung Buntung, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani menyatakan, kebakaran dilaporkan sejak Minggu sore (1/9/2024) sekitar pukul 17.00 WIB, tepatnya di Gunung Ebeng - Ebeng, Argosari, Kecamatan Senduro.

"Petugas Resort dan MPA Argosari segera melakukan pemantauan di Puncak B29, untuk memastikan adanya kebakaran. Lokasi yang terbakar di tebing curam," kata Septi Eka Wardhani, Selasa (3/9/2024).

Proses pemadaman baru berjalan maksimal pada Senin kemarin (2/9/2024). Tim mengerahkan sebanyak 25 personel, dari 5 personel BB-TNBTS dan 20 personel Masyarakat Peduli Api (MPA), bergerak menuju lokasi kebakaran dan melakukan upaya pemadaman. Sekitar pukul 11.42 WIB, api yang menuju arah Gunung Jantur berhasil dipadamkan dan dibuatkan sekat bakar, supaya tidak melebar ke arah Lembah Watangan Bromo.

"Sedangkan Api yang berada di Gunung Ebeng - Ebeng, atau pada titik koordinat 759'10.9" S, 11259'09.8" E, berada di lokasi jurang atau bleng belum bisa dipadamkan, karena akses menuju ke sangat lokasi sulit dan terjal," jelasnya.

Proses pemadaman berlanjut di hari ketiga dengan menyasar titik api di kawasan Gunung Ebeng - Ebeng, di sekitar jurang. Sepanjang hari Selasa (3/9/2024) tim melakukan upaya pemadaman, dan hasilnya sebagian titik api sudah mulai padam.

"Selasa 3 September 2024 saat ini sebagian titik api sudah mulai padam, untuk memastikan api benar-benar padam tim melakukan pemantauan dan mop-up atau pendinginan di sekitar lokasi," tuturnya.

Hingga kini kata Septi, belum diketahui luasan area yang terbakar termasuk dari penyebab kebakaran yang terjadi. Sebab saat ini tim masih fokus untuk melakukan pemantauan dan pendinginan di beberapa titik api di kawasan Gunung Ebeng-ebeng, kawasan sekitar B29.

"Belum bisa dipastikan untuk penyebab baru setelah api benar - benar, padam akan pulbaket dari tim teknis sendiri. Nanti kita ukur luasan, sekaligus pada saat pulbaket," tandasnya.