Kampung Angklung Mandiri Gelar Turnamen Petanque Double di Ciamis

Kampung Angklung Mandiri Gelar Turnamen Petanque Double di Ciamis

Terkini | tasikmalaya.inews.id | Sabtu, 24 Agustus 2024 - 21:30
share

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id Kampung Angklung Mandiri berhasil menyelenggarakan Kejuaraan Petanque Tournament Double tingkat Kabupaten Ciamis di Galuh Ampel Stadium, Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, pada Sabtu (24/8/2024).

Dengan tema Satu Bola Sejuta Keluarga, Satu Bosi Sejuta Prestasi, acara ini berhasil menarik perhatian masyarakat dan sejumlah tokoh olahraga setempat.

Ketua Pelaksana Turnamen, Yosep Trisna, mengatakan, kejuaraan ini digelar sebagai bagian dari peresmian lapangan petanque yang diinisiasi oleh Anak Muda Nempel (Ampel) sekaligus peluncuran Kampung Angklung.

"Tujuannya untuk merangsang kembali semangat dan minat masyarakat terhadap olahraga petanque," ujar Yosep.

Menurutnya, kejuaraan ini diikuti oleh 42 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar SMP, SMA, dan masyarakat umum.

Yosep berharap turnamen ini dapat meningkatkan minat masyarakat, terutama di kalangan pelajar dan anak muda, terhadap olahraga petanque di Ciamis.

"Ini bisa menjadi ajang untuk mengasah dan mencari bibit atlet petanque Ciamis yang berpotensi dan berprestasi, terutama menjelang Porprov 2026," ucapnya.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Ciamis, Endang Sutrisna, yang hadir dalam acara ini, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Anak Muda Nempel.

Ia menyebut, bahwa pada Porprov Jabar 2024, cabang olahraga petanque berhasil menyumbangkan lima medali emas bagi Kabupaten Ciamis.

"Tiga atlet petanque asal Ciamis kini memperkuat tim Jawa Barat di PON Aceh," ungkap Endang.

Endang menegaskan, komitmen KONI Ciamis untuk terus mengembangkan kejuaraan ini sebagai bagian dari persiapan menuju Porprov 2026 di Bogor dan PON 2025.

"Kami akan membentuk tim petanque Ciamis yang kompetitif untuk menghadapi ajang tersebut," jelasnya.

Dr. H. Tatang, yang mewakili tokoh olahraga Ciamis, H. Herdiat Sunarya, juga turut mengapresiasi masyarakat Desa Panyingkiran atas suksesnya turnamen ini.

Ia berharap desa ini tidak hanya dikenal sebagai desa wisata, tetapi juga sebagai Kampung Angklung yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Desa Panyingkiran memiliki 87 industri angklung yang luar biasa. Ini harus mendapat perhatian serius dari pemerintah," ujar Tatang.

Tatang menambahkan, bahwa Kampung Angklung Mandiri harus mampu mempromosikan angklung sebagai identitas budaya Kabupaten Ciamis.

"Ciamis seharusnya dikenal sebagai Kabupaten Angklung, dengan ikon angklung menyambut setiap orang yang memasuki wilayah ini," tambahnya.

Ketua Yayasan Kampung Angklung Mandiri, Asep Suhara, mengungkapkan, Kampung Angklung memiliki potensi besar untuk dikembangkan dari berbagai aspek, termasuk dalam hal ekonomi kreatif.

"Melalui Kampung Angklung, kita bisa memberdayakan masyarakat yang masih menganggur," kata Asep.

Saat ini, terdapat 87 pengrajin angklung yang aktif di desa tersebut. Meski pemasaran di dunia pendidikan masih berjalan lancar, sektor pariwisata masih membutuhkan dorongan, terutama pasca-pandemi Covid-19.

"Kami berharap Kampung Angklung dapat terus dikembangkan dengan membangun sanggar yang representatif untuk mempromosikan seni dan budaya lokal," pungkasnya.

Topik Menarik