Aksi Unjuk Rasa di Gedung DPR Aceh, Massa Tuntut Penolakan Revisi UU Pilkada

Aksi Unjuk Rasa di Gedung DPR Aceh, Massa Tuntut Penolakan Revisi UU Pilkada

Terkini | portalaceh.inews.id | Sabtu, 24 Agustus 2024 - 21:30
share

BANDA ACEH , iNewsPortalAceh . id Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pengawal Indonesia, bersama Badko HMI Aceh dan elemen sipil lainnya, menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR Aceh di Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.

Massa berkumpul sejak pukul 17.00 WIB untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait revisi Undang-undang Pilkada, yang saat ini menjadi isu panas di seluruh Indonesia.

Dipimpin oleh koordinator lapangan (korlap) Reza Hendra Putra dan Surya Ramadhan, massa menyampaikan aspirasi mereka melalui orasi.

Mereka menuntut DPR Aceh menolak pengesahan revisi UU Pilkada, yang dianggap mengancam integritas proses demokrasi di Indonesia, khususnya di Aceh.

Dalam orasinya, Surya Ramadhan menyatakan, "Kami datang kemari membawa suara masyarakat Indonesia, khususnya Aceh. Jangan jadi pecundang yang menebar janji manis tanpa bisa ditepati. Jangan menjadi pengkhianat bagi rakyat sendiri." Aksi ini ditanggapi secara terbuka oleh Ali Hasan, Sekretaris Komisi 1 DPR Aceh.

Ia berjanji akan menyampaikan isi petisi dari para pendemo kepada Ketua DPR Aceh.

Namun, Ali juga menjelaskan bahwa Ketua dan Wakil Ketua DPR Aceh sedang berada di Jakarta untuk menjalankan tugas, sehingga tidak dapat hadir di lokasi unjuk rasa.

Sayangnya, penjelasan tersebut memicu kekecewaan di kalangan mahasiswa. Sekitar pukul 17.26 WIB, situasi mulai memanas ketika massa yang tidak puas dengan absennya Ketua DPR Aceh, mulai melakukan aksi anarkis.

Kericuhan pun pecah ketika mahasiswa dan demonstran terlibat dorong-dorongan dengan aparat keamanan yang berjaga di lokasi.

Massa melemparkan botol air mineral ke arah petugas setelah mereka tidak diizinkan masuk ke gedung untuk bertemu langsung dengan pimpinan DPR Aceh.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di lokasi aksi masih dalam pengawasan ketat aparat keamanan. Negosiasi antara perwakilan demonstran dan pihak kepolisian terus dilakukan untuk mengendalikan situasi.

Topik Menarik