Terkait Isu Azizah Salsha dan Pratama Arhan, Ini Hukum Menyebarkan Aib Orang Lain Beserta Ancamannya

Terkait Isu Azizah Salsha dan Pratama Arhan, Ini Hukum Menyebarkan Aib Orang Lain Beserta Ancamannya

Terkini | okezone | Rabu, 21 Agustus 2024 - 11:34
share

TERKAIT geger isu dugaan selingkuh Azizah Salsha istri Pratama Arhan , berikut ini dibahas hukum menyebarkan aib orang lain beserta ancamannya. Sangat penting diketahui agar terhindar dari perbuatan tersebut.

Seperti diberitakan, aib dugaan selingkuh artis Azizah Salsha istri dari pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan muncul melalui sejumlah pesan singkat dari orang-orang yang mengaku teman dekatnya.

Chat-chat rumor aib dugaan perselingkuhan tersebut pun beredar luas di linimasa media sosial hingga mencuri perhatian publik Tanah Air.

Diisukan juga Azizah Salsha dan Pratama Arhan diduga sedang mengurus perceraian. "Sekarang Zize lagi urus cerai," isi pesan WhatsApp yang beredar luas itu, seperti dikutip dari unggahan akun X @rexthatch, Rabu (12/8/2024).

Hukum Menyebarkan Aib Orang Lain

Lantas, bagaimana hukum menyebarkan aib orang lain dan ancamannya di akhirat kelak dalam Islam?

Dihimpun dari nu.or.id , dosen psikologi Islam Unusia dan UIN Jakarta Ustadz Rakimin Al-Jawiy menjelaskan bahwa Islam melarang perbuatan mengumbar aib orang lain. Ini merupakan salah satu perbuatan dosa. Namun sayangnya di masa sekarang hal ini sudah merebak luas, terjadi di mana-mana.

Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan peringatan keras agar tidak mengumbar aib sesama umat manusia. Allah Ta'ala berfirman:

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (Quran Surat Al Hujurat Ayat 12)

Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij bahwa ayat ini (QS Al Hujurat: 12) turun berkenaan dengan peristiwa salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yakni Salman al Farisi yang bila selesai makan, suka terus tidur dan mendengkur.

Pada waktu itu ada orang yang menggunjing perbuatannya. Maka turunlah Surat Al Hujurat Ayat 12 yang melarang seseorang mengumpat dan menceritakan aib orang lain.

Selaras dengan larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala tersebut, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam juga melarang mengumbar aib orang lain. Sebagaimana sabda beliau:

Artinya: "Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab prasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara." (HR Bukhari)

Anjuran Menutupi Aib Orang Lain

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

,

Artinya: "Barang siapa menutupi aib seorang, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat." (HR Muslim)

Menutup aib orang lain tidak hanya memiliki keutamaan akan menutup aib kita di dunia dan akhirat, tapi juga seperti menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup. Hal ini sebagaimana yang disinyalir oleh hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang berbunyi:

"Siapa melihat aurat (aib orang lain) lalu menutupinya, maka seakan-akan ia menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup." (HR Abu Dawud)

Oleh karena itu, jauhi ghibah, dusta, prasangka, dan mencari-cari kesalahan orang lain serta menyebarluaskan aib sesama. Jagalah aib orang lain sebagaimana menjaga aib diri sendiri.

Mari amalkan doa yang biasa dibaca Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pada pagi dan petang, sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Umar radhiyallahu anhu:

"Yaa Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu 'Afiyah di dunia dan akhirat. Yaa Allah, aku memohon kepada-Mu 'Afwaa dan 'Afiyah pada urusan agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Yaa Allah, tutupi auratku (aib-aibku)."

Topik Menarik