Demi Alasan Agama, Partai Ultra-Ortodoks Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Hamas

Demi Alasan Agama, Partai Ultra-Ortodoks Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Hamas

Terkini | inews | Rabu, 5 Juni 2024 - 22:02
share

TEL AVIV, iNews.id - Partai-partai ultra-Ortodoks di koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendukung kesepakatan pembebasan sandera di Jalur Gaza meskipun harus mengubah strategi perang. Dua partai koalisi terbesar pemerintah siap memberikan dukungan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Shas, partai Yahudi ultra-Ortodoks yang memiliki 11 dari 120 kursi di parlemen Knesset, mengeluarkan pernyataan tersebut, Selasa (4/6/2024). Sehari sebelumnya, koalisi terkait lainnya, Partai United Torah Judaism, memiliki tujuh kursi di Knesset, juga mengeluarkan pernyataan serupa.

Pemimpin United Torah Judaism Yitzhak Goldknopf mengatakan, tak ada yang lebih penting saat ini selain menembus para sandera.

Sikap kami adalah tidak ada yang lebih penting daripada nilai kehidupan dan perintah untuk menebus para sandera, karena nyawa mereka menghadapi bahaya yang nyata saat ini, kata pria yang juga menjabat Menteri Perumahan Israel itu, dikutip dari Reuters.

Kemudian, Shas menjanjikan dukungan penuh terhadap proposal gencatan senjata tersebut juga membawa alasan kewajiban agama.

Keputusan dari dua mitra koalisi ini yang mendorong Netanyahu dan kabinet perangnya untuk lebih menahan diri guna memperjuangkan pemulangan sandera.

Dukungan gabungan dari kedua partai tersebut, menguasai 18 dari 72 kursi yang dikuasai pemerintahan darurat Netanyahu, bisa mengimbangi penolakan dari sayap kanan. Kelompok-kelompok sayap kanan menolak proposal gencatan senjata yang diusulkan Presiden AS Joe Biden.

Partai Kekuatan Yahudi yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Partai Zionisme Religius yang dipimpin Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, keduanya menguasai 13 kursi, mengancam akan mundur dari pemerintahan sehubungan dengan perjanjian tersebut.

Mereka khawatir usulan tersebut akan menghentikan upaya untuk melenyapkan Hamas.

Netanyahu menegaskan Israel tidak akan menghentikan perang sampai Hamas dikalahkan. Sebaliknya Hamas menegaskan tak ada kesepakatan apa pun yang dicapai sebelum Israel menghentikan serangan di Gaza.

Topik Menarik