Pesawat Luar Angkasa China Chang'e-6 Berhasil Kumpulkan Bebatuan Bulan, Segera Pulang ke Bumi

Pesawat Luar Angkasa China Chang'e-6 Berhasil Kumpulkan Bebatuan Bulan, Segera Pulang ke Bumi

Terkini | inews | Selasa, 4 Juni 2024 - 16:13
share

BEIJING, iNews.id - Pesawat luar angkasa China Chang'e-6 berhasil menuntaskan misinya di sisi terjauh Bulan dari Bumi. Chang'e-6 juga telah lepas landas untuk pulang ke Bumi.

Badan antariksa nasional China CNSA, Selasa (4/6/2024), menyatakan Chang'e-6 membawa sampel bebatuan dan tanah dari Bulan untuk diteliti di Bumi.

Jika Chang'e-6 atau modul yang membawa sampel berhasil mendarat di Bumi, China menjadi negara pertama di dunia yang berhasil membawa sampel bebatuan dan tanah dari sisi terjauh Bulan.

Pesawat lepas landas dari Bulan pada Selasa (4/6/2024) pukul 07.38 waktu setempat setelah menyelesaikan pengumpulan sampel yang berlangsung pada Minggu-Senin (2-3/6/2024).

Menurut CNSA, keberhasilan misi ini tak lepas dari kemampuan Chang'e-6 yang bisa bertahan dalam uji suhu tinggi di sisi terjauh Bulan.

Misi sebelumnya yang dilakukan Chang'e-5 berhasil mengambil sampel bebatuan dari sisi terdekat Bulan. Ini berbeda dengan Chang'e-6 yang menghadapi tantangan lebih berat karena beroperasi tanpa komunikasi langsung dengan stasiun Bumi.

Chang'e-6 beroperasi mengandalkan satelit relai Queqiao-2 yang diluncurkan ke orbit Bulan pada April guna membantu komunikasi.

Sementara itu pengambilan sampel di permukaan Bulan dilakukan menggunakan bor dan tangan robot. Wahana menggali tanah dengan kedalaman tertentu.

Foto lubang di permukaan Bulan bekas dari penggalian yang dilakukan Chang'e-6 menjadi viral di platform media sosial Weibo pada hari ini.

Selain itu Chang'e-6 juga mengibarkan bendera China untuk pertama kalinya di sisi terjauh Bulan setelah pengambilan sampel.

Saat ini Chang'e-6 dilaporkan sudah berada di orbit Bulan dan akan bergabung dengan pesawat luar angkasa pendukung lainnya. Sampel tersebut akan ditransfer ke modul yang akan terbang kembali ke Bumi. Pendaratannya akan berlangsung di Mongolia diperkirakan pada 25 Juni.

Topik Menarik