Bikin Resah, Ratusan Warga Leuwisadeng Kabupaten Bogor Geruduk Gudang Limbah

Bikin Resah, Ratusan Warga Leuwisadeng Kabupaten Bogor Geruduk Gudang Limbah

Terkini | bogor.inews.id | Kamis, 30 Mei 2024 - 12:50
share

BOGOR , iNewsBogor.id - Ratusan warga Kampung Paku RT 04/03 Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, menggeruduk gudang yang dijadikan sebagai tempat penampungan plastik limbah kecap, Kamis (31/05/24) pagi.

Warga menuntut agar gudang limbah tersebut agar segera ditutup, mengingat sudah merugikan masyarakat sekitar, selain ratusan meter ladang pertanian, air sumur resapan warga terdampak mengalami bau yang menyengat.

Ketua RT 04/03 Sony mengaku, bahwa ada sekitar 14 rumah warganya yang terkena dampak.


Penampakan tumpukan plastik limbah di area gudang mengeluarkan bau menyengat. (Foto : iNewsBogor.id/Wildan)

"Ar sumur warga saya berbau tak sedap seja adanya gudang tersebut, bukan hanya itu, ladang pertanian yang ditanami palawija serta sayuran , juga mati karena air limbah dari gudang limbah kecap," ujarnya pada iNewsBogor.id di lokasi.

Pengakuan salah seorang warga, Mak Udah, sumurnya mengeluarkan bau tak sedap beberapa bulan terakhir akibat terkena dampak limbah.Ia terpaksa harus membeli air mineral kemasan galon, dalam sehari bisa hingga dua galon untuk minum dan kebutuhan sehari-hari.

"Saya setiap hari beli satu hingga dua galon air seharga lima hingga sepuluh ribu rupiah per galon, untuk minum dan kebutuhan lainya, sementara untuk mencuci , air sumur tersebut berbau pada pakaian," ujar Mak Udah dengan nada bersungut.

Menurut pengakuan warga, Jumat (24/05/24) lalu, pihak Muspika Leuwisadeng telah mendatangi lokasi gudang limbah kecap tersebut, turut juga Kapolsek dan Satpol PP. Namun hingga hari ini gudang tersebut masih banyak limbah yang belum di angkut.


Aparat Kepolisian dan Satpol PP Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor, tengah menyisir gudang penampungan plastik limbah. (Foto : iNewsBogor.id/Wildan)

"Waktu Jumat kemarin sudah di datangi pihak Kepolisian dan Satpol PP Kecamatan Leuwisadeng, tapi sampai sekarang itu limbah masih ada juga," pungkas warga.

Topik Menarik