Singapura Perketat Waktu Penggunaan Ponsel untuk Anak-Anak

Singapura Perketat Waktu Penggunaan Ponsel untuk Anak-Anak

Teknologi | okezone | Jum'at, 24 Januari 2025 - 08:01
share

SINGAPURA Singapura telah mengambil langkah untuk membatasi penggunaan waktu penggunaan ponsel oleh anak-anak. Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas masalah waktu penggunaan ponsel yang berlebihan yang menjadi perhatian para orang tua.

Sebagai bagian dari inisiatif kesehatan multi-kementerian yang diluncurkan pada Selasa, (21/1/2025) Singapura telah memperkenalkan langkah-langkah yang lebih ketat untuk mengatur penggunaan layar ponsel di antara anak-anak di sekolah dan prasekolah. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat dan menjaga perkembangan anak-anak dengan mengatasi waktu menonton layar yang berlebihan dan perilaku yang tidak banyak bergerak.

Mulai 1 Februari, prasekolah akan menerapkan aturan yang melarang penggunaan ponsel bagi anak di bawah 18 bulan dan membatasi waktu menonton bagi mereka yang berusia 18 bulan hingga enam tahun hanya untuk keperluan mengajar dan belajar. Menurut pernyataan bersama oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Sosial dan Pembangunan Keluarga, para pendidik akan dipandu untuk memprioritaskan "pengalaman yang bermakna" daripada aktivitas yang tidak banyak bergerak seperti penggunaan layar ponsel dalam waktu lama dan duduk.

Sekolah dasar dan menengah juga mengadopsi langkah-langkah serupa. Siswa sekarang akan diminta untuk menyimpan ponsel mereka di area yang ditentukan selama jam pelajaran. Penggunaan perangkat akan dibatasi pada waktu dan lokasi tertentu, seperti selama istirahat atau setelah jam sekolah, untuk memastikan gangguan minimal selama kegiatan belajar.

Selain peraturan sekolah, Kementerian Kesehatan telah memperbarui rekomendasinya untuk orang tua mengenai waktu layar. Untuk anak-anak berusia tiga hingga enam tahun, penggunaan layar harus dibatasi kurang dari satu jam per hari, tidak termasuk pekerjaan sekolah. Untuk anak-anak berusia tujuh hingga 12 tahun, waktu layar tidak boleh melebihi dua jam setiap hari, tidak termasuk tugas-tugas yang berhubungan dengan sekolah. Orang tua sangat dianjurkan untuk membatasi akses anak-anak mereka ke perangkat seluler dan platform media sosial untuk mengurangi potensi risiko yang terkait dengan penggunaan berlebihan.

 

Kementerian menyoroti risiko yang terkait dengan waktu menonton layar yang berlebihan, dengan mengutip penelitian yang menunjukkan efek buruknya pada perkembangan kognitif, keterampilan bahasa, kesejahteraan mental, dan kesehatan fisik anak-anak. Meskipun sebagian besar anak-anak di Singapura sehat, penggunaan layar dalam jangka panjang dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan mereka secara keseluruhan.

"Langkah-langkah ini merupakan bagian dari Grow Well SG, strategi promosi kesehatan nasional baru yang diluncurkan oleh ketiga kementerian. Inisiatif ini berfokus pada promosi gaya hidup yang lebih sehat dan perawatan pencegahan untuk anak-anak, dengan menekankan peningkatan gizi, kebiasaan tidur, pengalaman belajar, dan aktivitas fisik," demikian dilaporkan kantor berita Xinhua.

Saat ini, inisiatif ini berfokus pada anak-anak berusia 12 tahun ke bawah. Namun, kementerian telah mengindikasikan rencana untuk memperluas program agar mencakup kelompok usia yang lebih tua di masa mendatang. Pendekatan bertahap ini memastikan bahwa dasar untuk masa depan yang lebih sehat diletakkan selama tahun-tahun awal perkembangan yang kritis.

Dengan mengambil langkah-langkah proaktif ini, Singapura bertujuan untuk mengekang dampak negatif dari penggunaan layar yang berlebihan dan perilaku tidak aktif, serta memastikan anak-anak memiliki awal kehidupan yang sebaik mungkin. Langkah-langkah komprehensif ini mencerminkan komitmen negara untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang bagi generasi mudanya.

Topik Menarik