Ketua KPAD Kota Tasikmalaya Soroti Kasus Penganiayaan Pelajar hingga Meninggal

Ketua KPAD Kota Tasikmalaya Soroti Kasus Penganiayaan Pelajar hingga Meninggal

Terkini | tasikmalaya.inews.id | Rabu, 25 September 2024 - 19:50
share

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Meninggalnya seorang pelajar berinisial GG (14) yang dianiaya oleh sekelompok orang di Jalan Letjen Mashudi, Kecamatan Cibeureum, pada Minggu (22/9/2024) lalu, menjadi perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya, Rina Marlina.

Rina mengatakan, bahwa ada dua langkah penting yang perlu dilakukan dalam menangani kasus ini. Pertama, proses hukum harus berjalan dengan baik dan menggunakan sistem pengadilan anak, mengingat pelaku maupun korban masih berusia remaja. Kedua, Rina menyoroti perlunya penanganan psikologis bagi korban yang selamat dari insiden ini.

“Kami akan memastikan bahwa korban yang masih dirawat mendapatkan penanganan psikologis yang memadai. Hari ini kami akan mengunjungi lokasi untuk memastikan proses pemulihan berjalan dengan baik,” ujar Rina setelah menghadiri konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya Kota, Rabu (25/9/2024).

Ia juga mengungkapkan bahwa fenomena kekerasan terhadap anak saat ini menunjukkan pentingnya peran orang tua dalam pengawasan dan pembinaan. Selain itu, upaya pencegahan harus diperkuat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

“Kami telah berdiskusi dengan Polres Tasikmalaya Kota, Pemkot Tasikmalaya, serta berbagai pihak terkait lainnya untuk mengoptimalkan langkah-langkah pencegahan. Kita perlu bekerja sama agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang,” tambahnya.

Rina menegaskan bahwa KPAD akan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih ketat dalam mengawasi anak-anak mereka. Pihaknya juga akan bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Kementerian Agama, untuk melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah dan madrasah.

“Kami akan melibatkan penyuluh agama dan berbagai pihak lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan kekerasan terhadap anak. KPAD juga telah berkoordinasi dengan Kemenag dan mengunjungi beberapa madrasah untuk menyosialisasikan pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak,” jelasnya.

 

Selain itu, KPAD Kota Tasikmalaya akan menggelar kampanye pencegahan agar masyarakat lebih peka dalam mendeteksi perilaku anak yang berpotensi menjerumuskan mereka ke hal-hal negatif.

“Banyak faktor yang bisa membuat anak berhadapan dengan hukum, mulai dari pola asuh yang tidak memadai hingga lingkungan yang kurang mendukung tumbuh kembang mereka. Hal ini bisa berdampak buruk pada mental dan karakter anak,” kata Rina.

Untuk itu, Rina menekankan pentingnya kolaborasi antara semua pihak dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak. Ia berharap ke depan, kampanye ini dapat menjangkau lebih banyak sekolah dan komunitas.

“Kami akan terus bekerja sama dengan kepala sekolah, terutama di madrasah, untuk menyebarkan pesan ini secara luas. Langkah ini adalah bagian dari upaya kami untuk melindungi anak-anak di Kota Tasikmalaya dari tindakan kekerasan,” pungkasnya.

 

 

Topik Menarik