Tokoh Maluku Ingatkan Menteri ESDM Realisasi P10 Blok Migas Abadi Masela untuk Masyarakat Maluku
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengadakan pertemuan strategis dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku untuk membahas perkembangan terbaru serta rencana pengembangan proyek LNG Abadi Masela pada Kamis (27/6) lalu. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor SKK Migas.
Sandri Rumanama, seorang tokoh pemuda Maluku, menanggapi pertemuan antara kedua belah pihak dalam membahas kelanjutan proyek LNG Blok Abadi Masela tersebut.
Ia berharap bahwa bukan hanya Blok Abadi Masela yang menjadi prioritas SKK Migas dan Pemprov Maluku, tetapi P10 Blok Migas Seram juga harus segera diselesaikan. "Di Maluku ini ada dua mega proyek blok migas dan kami berharap agar keduanya segera diselesaikan," tegasnya.
Selain itu, Sandri menjelaskan bahwa cadangan gas di Lapangan Abadi Blok Masela mencapai 18,3 triliun kaki kubik (TCF). Cadangan ini lebih besar dibandingkan dengan Lapangan Tangguh yang memiliki cadangan sebesar 15,5 TCF. Dengan cadangan sebesar ini, ia berharap agar dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat Maluku ke depannya. "Ini cadangan yang mencapai triliun kaki kubik, ini sangat besar, harusnya berkontribusi besar juga untuk rakyat Maluku ke depannya," tutur dia.
Selain Blok Abadi Masela, Sandri juga mempertanyakan kejelasan tentang Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran Participating Interest 10 pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi agar segera terealisasi, sehingga memungkinkan daerah penghasil terlibat dalam pengembangan migas sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Ya, semoga cepat terealisasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016, agar Blok Migas Seram bisa memberikan dampak bagi daerah penghasil dan masyarakat Maluku," harapnya.
