Siapa Pemilik Sritex, Raja Tekstil Indonesia yang Terancam Bangkrut

Siapa Pemilik Sritex, Raja Tekstil Indonesia yang Terancam Bangkrut

Ekonomi | lintasbabel.inews.id | Selasa, 2 Juli 2024 - 14:31
share

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Siapa pemilik Sritex, raja tekstil Indonesia yang terancam bangkrut. PT Sri Rejeki Isman Tbk, lebih dikenal sebagai Sritex, adalah salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang produksi dan distribusi kain dan pakaian jadi.


Sritex, raja tekstil di Indonesia yang dikabarkan alami bangkrut. Siapa pemilik Sritex? Foto: Net.
 

Sritex telah dikenal luas di pasar domestik maupun internasional karena kualitas produknya yang tinggi. Namun, siapa sebenarnya pemilik di balik kesuksesan perusahaan ini?

Siapa Pemilik Sritex

Sritex didirikan pada tahun 1966 oleh HM Lukminto, seorang pengusaha tekstil yang visioner. Berawal dari toko tekstil kecil di Solo, Jawa Tengah, Lukminto berhasil mengembangkan bisnisnya menjadi salah satu raksasa tekstil di Asia Tenggara. Kepemilikan perusahaan kemudian dilanjutkan oleh putranya, Iwan Setiawan Lukminto, yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk.

Pada 2021, struktur kepemilikan Sritex cukup terdiversifikasi. Selain keluarga Lukminto yang memiliki saham mayoritas, terdapat juga sejumlah investor institusional dan publik yang memiliki saham di perusahaan ini.

 

Berikut adalah gambaran umum mengenai struktur kepemilikan Sritex:

1. Keluarga Lukminto.

Keluarga ini tetap menjadi pemegang saham terbesar dengan kontrol signifikan terhadap keputusan strategis perusahaan. Iwan Setiawan Lukminto, sebagai penerus kepemimpinan, melanjutkan visi dan misi yang telah dirintis oleh ayahnya.

2. Investor Institusional.

Beberapa perusahaan investasi dan dana pensiun, baik domestik maupun internasional, juga memiliki saham di Sritex. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan dan stabilitas finansial perusahaan.

3. Publik.

Sebagai perusahaan terbuka, Sritex memiliki sejumlah pemegang saham dari kalangan publik. Saham Sritex diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SRIL.

 

Keluarga Lukminto memainkan peran penting dalam menentukan arah dan strategi Sritex. Di bawah kepemimpinan Iwan Setiawan Lukminto, Sritex terus berinovasi dan berekspansi, baik dalam hal kapasitas produksi maupun diversifikasi produk. Beberapa inisiatif strategis yang dilakukan termasuk investasi dalam teknologi ramah lingkungan, peningkatan efisiensi produksi, dan ekspansi ke pasar internasional.


Iwan Setiawan Lukminto, penerus Sritex. Foto/Dok
 

Selain itu, keluarga Lukminto juga dikenal karena kontribusi mereka dalam kegiatan sosial dan komunitas di sekitar wilayah operasional Sritex. Melalui berbagai program CSR (Corporate Social Responsibility), Sritex berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan lingkungan.

Benarkah Sritex Bangkrut?

Sejak awal tahun 2021, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menghadapi tantangan keuangan yang signifikan. Pada bulan Mei 2021, perusahaan ini mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Semarang. Pengajuan PKPU ini menunjukkan bahwa Sritex mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban utang-utang jangka pendeknya, yang merupakan tanda awal dari masalah keuangan yang serius.

Dalam proses PKPU, perusahaan akan diberi kesempatan untuk merestrukturisasi utangnya dengan persetujuan dari para kreditur. Proses ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk memulihkan kondisi keuangan mereka dan menghindari kebangkrutan total. Sritex berusaha untuk merestrukturisasi utang sekitar USD 850 juta, yang sebagian besar berupa obligasi dan pinjaman bank.

 

Proses PKPU tersebut melibatkan beberapa tahap, termasuk rapat dengan para kreditur untuk membahas dan menyetujui proposal restrukturisasi utang. Jika proposal tersebut disetujui oleh mayoritas kreditur, maka Sritex dapat melanjutkan operasional bisnisnya dengan struktur utang yang telah disesuaikan.

Hingga saat ini, belum ada informasi yang menyebutkan bahwa Sritex telah benar-benar bangkrut atau likuidasi total. Namun, situasi keuangan mereka tetap dalam kondisi yang sulit dan memerlukan pemulihan yang signifikan. Perusahaan masih beroperasi dan berusaha untuk mengatasi masalah keuangan ini dengan merestrukturisasi utangnya serta mencari solusi jangka panjang.

Secara umum, situasi ini menunjukkan bahwa meskipun Sritex menghadapi tantangan keuangan yang serius, mereka masih berusaha untuk mempertahankan operasional bisnis mereka dan menghindari kebangkrutan total melalui proses restrukturisasi utang.

Sritex adalah salah satu contoh sukses perusahaan keluarga di Indonesia yang mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan global. Di bawah kepemimpinan keluarga Lukminto, khususnya Iwan Setiawan Lukminto, Sritex terus menunjukkan kinerja yang solid dan inovatif.

 

Struktur kepemilikan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan juga menjadi salah satu faktor yang mendukung stabilitas dan pertumbuhan perusahaan ini.

Demikianlah ulasan tentang siapa pemilik Sritex, raja tekstil Indonesia yang terancam bangkrut. 

 

 

Topik Menarik