Libur Sekolah Ramadhan, ICMI Jatim Angkat Bicara

Libur Sekolah Ramadhan, ICMI Jatim Angkat Bicara

Terkini | surabaya.inews.id | Jum'at, 3 Januari 2025 - 09:30
share

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Usulan Kementerian Agama (Kemenag) untuk meliburkan sekolah selama bulan Ramadhan 2025 telah memicu perdebatan publik. Pro dan kontra mengemuka terkait rencana ini. 

Ketua ICMI Orwil Jawa Timur, Ulul Albab, memaparkan berbagai pertimbangan yang kompleks terkait wacana tersebut.

"Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, bulan keberkahan," ujar Ulul Albab melalui siaran tertulisnya, Jumat (03/1/2025). 

"Rencana libur sekolah diharapkan memberi ruang bagi siswa untuk lebih mendalami spiritualitas dan ajaran agama, sesuai dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk memperbanyak ibadah di bulan suci ini," tuturnya.

Namun, Ulul Albab juga menyoroti potensi kendala. "Sebulan penuh tanpa sekolah tentu akan berdampak pada penyelesaian kurikulum," tegasnya. 

Ia mengakui bahwa pembelajaran daring (online) bisa menjadi solusi, namun akses teknologi yang tidak merata di Indonesia menjadi tantangan besar. 

"Tidak semua siswa memiliki kemewahan dalam mengakses perangkat dan internet, ini bisa memperlebar kesenjangan pendidikan," tambahnya.

Lebih lanjut, Ulul Albab menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek psikologis siswa. "Ramadhan, meski penuh berkah, bisa menjadi waktu yang berat bagi beberapa siswa. Kombinasi antara ibadah intensif dan kekhawatiran tertinggal pelajaran bisa memicu stres," jelasnya. Dukungan psikologis, menurutnya, sangat penting.

Selain itu, ia juga menyoroti potensi ketimpangan sosial. "Interaksi sosial seperti berbuka puasa bersama dan tarawih memang mempererat ikatan, tapi kita harus memperhatikan siswa dari keluarga kurang mampu yang mungkin tak memiliki sumber daya memadai di rumah," kata Ulul Albab.

Untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalisir dampak negatif, Ulul Albab menyarankan agar masa libur diisi dengan kegiatan produktif. 

"Pesantren kilat, kegiatan sosial, pelatihan keterampilan praktis, dan program literasi bisa menjadi alternatif yang bermanfaat," usulnya. 

Kegiatan-kegiatan itu, menurutnya, dapat memperkuat nilai-nilai keagamaan dan pendidikan di masyarakat.

Kesimpulannya, Ulul Albab menilai wacana libur sekolah Ramadhan 2025 sebagai langkah yang perlu dikaji secara holistik dan inklusif. 

"Kebijakan ini harus dipertimbangkan secara matang, dengan strategi yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaatnya," pungkasnya. 

Ketua ICMI Jatim ini berharap agar rencana ini dapat meningkatkan spiritualitas siswa tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.

Topik Menarik