Kisah Mualaf di Pengajian Gus Iqdam, Dapat Hadiah Nama Aisyah dari Mundijdah Putri Pendiri NU

Kisah Mualaf di Pengajian Gus Iqdam, Dapat Hadiah Nama Aisyah dari Mundijdah Putri Pendiri NU

Terkini | surabaya.inews.id | Sabtu, 2 November 2024 - 08:20
share

JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Mundijdah Wahab, putri pendiri NU, KH Abdul Wahab Hasbullah memberikan hadiah nama Aisyah kepada wanita mualaf saat menghadiri pengajian Majelis Taklim Sabilu Taubah di Blitar Pimpinan Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam.

Hadiah nama Aisyah diberikan setelah Gus Iqdam mengikrarkan wanita bernama asli Arsusi Kristiana Wora menjadi mualaf, Kamis (30/10/2024) malam.

Sebelum ikrar mualaf, Gus Iqdam berdialog dengan wanita non-muslim itu. Dalam perkenalannya, Arsusi mengaku beragama kristen warga Tugurejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Lantas, Gus Iqdam menanyakan alasan masuk Islam.

"Ingin Istikamah bersama Gus Iqdam. Karena saya kan selalu mendengarkan. Setiap Gus Iqdam ngaji itu saya terasa damai tenang hati saya," kata Arsusi menjawab pertanyaan Gus Iqdam yang disiarkan langsung melalui YouTube.

Arsusi mengaku sudah empat kali ke tempat Gus Iqdam. Pertama pada 6 Oktober. Saat itu ia mengaku sowan atau silaturahmi ke ibunda Gus Iqdam dengan tujuan untuk berobat karena disantet orang.

"Sowan Bu Nyai, berobat Gus, minta obat, disantet orang," kata Arsusi sembari tersenyum disambut gelak tawa para jemaah pengajian.

Lantas Gus Iqdam menanyakan perihal dirinya mengetahui disantet. Ia pun menjawab "Soalnya sakitnya dibawa berobat ke medis itu tidak sembuh Gus,".

 

Namun, sayangnya ia tidak dapat bertemu langsung dengan ibunda Gus Iqdam, karena sedang banyak tamu. "Tidak ketemu waktu itu Bu Nyai ada di dalam tapi tidak bisa ditemui," katanya.

Meski tidak bertemu dengan "Ibu Nyai", Arsusi di sana diberi minum dan gelang yang kini dipakai di tangannya. Ia mengaku saat ini perlahan sakitnya hilang. 

Seusai sowan itu, perempuan berkacamata tersebut mengaku rutin mengikuti pengajian Majelis Taklim Sabilu Taubah. "Sama yang sekarang ini empat kali," katanya.

Arsusi mengatakan, sehari-hari ia beraktivitas antar jemput sekolah anak saudaranya. Ia tidak memiliki anak, sementara suaminya pulang ke Manado. Mendengar penyampaian itu, Gus Iqdam kemudian mengikrarkannya menjadi muslim.

Sebelum membimbing ikrar dua kalimat Syahadat, mubaligh kondang ini lebih dulu menyampaikan tidak ada keterpaksaan, namun keterpanggilan dari ketulusan hati. Arsusi pun mengiyakan.

"Alhamdulillah semoga Istikamah, terus belajar yang pertama wudhu dan salat, sudah itu saja. Kalau Senin, Kamis longgar ke (pengajian) sini untuk mempertebal keimanan," tutur Gus Iqdam dalam bahasa Jawa.

Menariknya, setelah membimbing ikrar mualaf, Gus Iqdam bertanya kepada Mundijdah Wahab terkait pemberian nama kepada Arsusi. Calon bupati Jombang itu pun memberikan hadiah nama Aisyah yang merupakan nama istri Rasulullah. Nama itu pun ditawarkan oleh Gus Iqdam. 

"Nggeh, terima kasih bu nyai semoga barokah," kata Arsusi.

Ternyata, Gus Iqdam melengkapinya menjadi Aisyah Mundjidah. Harapannya, agar selalu ingat dengan orang yang memberi nama ketika muallaf, yakni Nyai Mundjidah Wahab Jombang. Gus Iqdam pun menyarankan untuk mengurus nama tersebut ke dinas kependudukan catatan sipil.

"Nanti ke dukcapil namanya Aisyah Mundjidah, jenengan harus selalu ingat yang kasih nama ini Bu Nyai Mundjidah bupati Jombang, putrinipun Mbah Wahab Hasbullah, salah satu pendiri NU. Wah itu gagah sekali," ujarnya.

Topik Menarik