Inovasi Alat Pemurni Air Laut Antarkan Siswa SMAN 5 Surabaya Raih Tiga Penghargaan Bergengsi Interna
SURABAYA,iNewsSurabaya.id - Tiga penghargaan sukses diraih siswa SMAN 5 Surabaya di ajang bergengsi The Macao International Innovation & Invention Exposition (MiiEX) yang digelar pada 25-27 Oktober lalu. Bersaing dengan lebih dari 20 negera seperti Romania, Korea, China, Thailand, Malaysia, Russia, tim SMAN 5 Surabaya berhasil membawa pulang Gold Medal MiiEX: Special Award Diploma of Excellence dan Gold Medal dari Technical University Romania: dan Special Award The Best International Invention Award dari Hong Kong Dream Technology and Innovation Society.
Kesuksesan tim yang beranggotakan Devan Ahmad Hernofernanda, Nazmy Shaleh Arvandanish Zavier, Rafif Salman, Aditya Ahmad, Wafy Saleh dan Syauqi Nabil Ahmad tak luput dari inovasi Sea OSPOD 'Oils Spill Purification and Observation Device Based on Drone and Autonomous Surface Vehicle Mapping with Superoleophilic and Superhydrophobic Mesh'. Yakni sebuah alat inovasi yang dirancang sebagai pemurni air laut yang terkena limbah minyak.
Terkait inovasi yang diraih par siswa SMAN 5 Surabaya ini, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai menyampaikan apresiasinya. Apalagi prestasi terus diraih para pelajar Jawa Timur tidak hanya di kancah nasional tapi juga international.
"Saya sampaikan selamat kepada anak-anakku. Terus semangat untuk terus berinovasi dan mengukir prestasi," ujar dia, Rabu (30/1).
Diungkapkan Aries, budaya inovasi terus ditumbuhkan di kalangan pelajar di Jawa Timur. Terbukti banyak catatan prestasi diraih oleh para pelajar. Salah satunya yang ditorehkan siswa SMAN 5 Surabaya ini. Bahkan bersaing ketat dengan negara-negara unggulan seperti Romania.
"Kita terus mendukung budaya inovasi ini tumbuh dikalangan pelajar. Budaya berpikir untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan pembiasaan ini anak juga akan berpikir kritis dalam melihat persoalan yang terjadi di masyarakat dan mampu menyelesaikan persoalan ini," tuturnya.
Pj Wali Kota Batu ini juga berujar jika pihaknya terus mendorong agar ide-ide inovasi baru atau pengembangan dari inovasi sebelumnya terus tercetuskan di kalangan pelajar. Sebab, jika banyak penelitian muda, siswa akan lebih siap bersaing saat Indonesia Emas nanti.
Sementara itu Ketua tim Devan Ahmad menjelaskan ide inovasinya yang muncul muncul dari membaca beberapa artikel majalah dan jurnal terkait permasalahan minyak yang ada di laut. Dalam penerapannya, alat inovasi ini menggunakan jaring superoleofilik yang berfungsi untuk menangkap air dan superhidrofobik yang memiliki sifat takut air.
"Jadi kita gunakan mess yang dicouting dengan zinc-outside untuk menangkap minyak tapi tidak menangkap air dan puli diameter dioksin," jelasnya ditemui di sekolah usai pulang dari kompetisi MiiEX.
Selanjutnya Devan dan tim menggunakan drone untuk mengidentifikasi minyak di laut. Drone akan mengirim sinyal ke kapal jika ada minyak di laut. Kemudian kapal akan bergerak membersihkan minyak.
Meski penelitian menggunakan studi kasus di laut, namun, guna melihat efektifitas alat yang dibuat, Devan membuat kolam laut buatan dengan pH yang disesuaikan dengan air laut asli. Pembuatan kolam laut buatan ini bekerjasama dengan Sekolah Robot Indonesia. Sementara untuk tempat uji lab pihaknya bekerjasama dengan ITS. Dari hasil ujicoba dikolam buatan tersebut, Devan menyebut alat bisa mereduksi hingga 100 persen dengan metode box counting.
Untuk sampai berhasil, Devan dan tim harus menemukan algoritma yang sesuai. algoritma ini untuk mengidentifikasi minyak yang ada di laut.
Kedepan, Devan mengungkapkan untuk pengembangan lanjutan identifikasi dengan menggunakan drone akan dialihkan menjadi autopilot.
"Kalau inovasi ini kan kita masih buat dengan pengendali untuk mengirim sinyal ke kapal. Kedepan tanpa pengendali," pungkas.
Inovasi inipun ditambahkan Kepala SMAN 5 Surabaya, Sukirin merupakan produk dari program one student one talent. Program ini memacu para siswa untuk terus berinovasi sesuai bidang karya masing-masing siswa. Dalam setahun, kata Sukirin melalui program ini ada lebih dari 20 karya inovasi yang dikompetisikan baik di tingkat nasional maupun international. Bahkan dalam waktu dekat ini, siswa SMAN 5 Surabaya tengah bersiap mengikuti kompetisi bergengsi OPSI yang digelar Kemendikdasmen.
"Dengan adanya program ini, kami terus dorong para siswa berinovasi dan berprestasi. Tidak hanya ditingkat nasional tapi juga international. Kami biasakan mereka untuk bersaing secara ketat dengan kompetitor yang juga unggul dibidangnya. Dan Alhamdulillah siswa kita selalu mengharumkan nama almamater sekolah juga daerahnya," tandas pria yang akrab disapa Kirin ini.