Prabowo Tunjuk Dirut PT PAL Indonesia Sebagai Wakil Kepala BPI DANANTARA

Prabowo Tunjuk Dirut PT PAL Indonesia Sebagai Wakil Kepala BPI DANANTARA

Terkini | surabaya.inews.id | Selasa, 22 Oktober 2024 - 21:40
share

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, sebagai Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI DANANTARA). Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2024). 

Kaharuddin Djenod lahir di Surabaya pada 14 Maret 1971. Ia memiliki latar belakang akademis di bidang Transportasi Laut dan Artificial Intelligence. 

Berkat beasiswa program Habibie, Kaharuddin melanjutkan studi di Jepang, serta meraih gelar Sarjana, Master, dan Doktor di bidang Arsitektur Perkapalan dari Nagasaki Institute of Applied Science dan Hiroshima University. Prestasinya diakui dengan penghargaan bergengsi. Salah satunya "The Best Naval Architect Student in Japan".

Sebelum memimpin PT PAL Indonesia, Kaharuddin telah menorehkan pengalaman luas di galangan kapal terkemuka dunia seperti Shinkurushima Dockyard, Mitsui Shipyard, dan Mitsubishi Heavy Industries. 

Pada tahun 2005, ia mendirikan perusahaan swasta pertama di Indonesia yang fokus pada desain kapal, yang kemudian berkembang menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.

Sejak menjabat sebagai Direktur Utama PT PAL Indonesia pada 21 April 2021, Kaharuddin telah memimpin transformasi besar di perusahaan dengan memperkenalkan digitalisasi dan implementasi strategi Industri Maritim 4.0 (IM4). 

Transformasi ini berhasil meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar internasional, serta mengembalikan PT PAL Indonesia ke posisi yang kuat dalam industri maritim global.

 PT PAL juga berhasil keluar dari krisis keuangan dan mendapatkan kepercayaan untuk membangun berbagai kapal perang berstandar internasional.

Tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, Kaharuddin juga memiliki visi besar untuk membangkitkan peradaban maritim Indonesia dengan memperkuat industri maritim nasional. 

Menurutnya, industri maritim memiliki spektrum teknologi yang luas dan memainkan peran penting dalam ketahanan nasional, termasuk di bidang ketahanan pangan, energi, dan teritorial. 

"Indonesia harus mampu memaksimalkan potensi maritimnya, baik untuk pertahanan maupun pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kuncinya adalah kolaborasi antar instansi dan inovasi teknologi," tegas Kaharuddin Djenod, saat menjadi pembicara pada Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII Tahun 2024 di Lemhannas RI, Jakarta, Senin (21/10).

Topik Menarik