Warga Grobogan Beramai-ramai Mengubur Sapi Mati Akibat PMK
GROBOGAN, iNewsSragen.id - Warga di Grobogan, Jawa Tengah, beramai-ramai mengubur sapi yang mati akibat serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Dalam video amatir yang beredar, terlihat warga Desa Boloh, Kecamatan Toroh, bergotong-royong mengeluarkan sapi milik Suradi dari kandang.
Dengan menggunakan alat bantu berupa bambu dan tali, warga berhasil membawa bangkai sapi yang besar dan berat ke belakang rumah untuk dikuburkan.
Di Desa Genengadal, Kecamatan Toroh, dua ekor sapi bunting milik peternak juga dilaporkan mati dengan gejala PMK.
Sumaryono, pemilik sapi, mengaku kematian sapinya terjadi sangat mendadak, hanya sehari setelah menunjukkan gejala PMK. Hal ini membuatnya tidak sempat memberikan perawatan atau obat.
Misbah Zainul Mustofa, peternak lain, merasakan kesedihan mendalam setelah sapi kesayangannya mati pasca melahirkan. Sapi tersebut menunjukkan gejala lemah, sering mengeluarkan air liur, dan memiliki luka di kaki. Misbah tidak berani ikut menguburkan bangkai sapinya dan memilih tetap di dalam rumah.
Para peternak mengaku tidak melaporkan kematian sapi mereka ke Dinas Peternakan karena khawatir menimbulkan ketakutan di kalangan peternak lainnya.
Kepala Dinas Peternakan, Amin Nur Hatta, menyayangkan sikap ini karena dapat mempercepat penyebaran virus PMK.
Tindakan pencegahan, seperti penyemprotan disinfektan di lokasi dengan tingkat penyebaran tinggi, tidak dapat dilakukan tanpa laporan dari peternak.
Para peternak kini memisahkan sapi yang terduga terinfeksi PMK ke kandang isolasi. Dinas Peternakan Grobogan terus memberikan vaksin dan disinfektan kepada peternak untuk mencegah penyebaran virus. Berdasarkan data, saat ini terdapat 850 sapi yang suspect PMK, dengan 14 di antaranya telah mati.